...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

9 Des 2010

Ini Sudah Desember Kawan

Preface Si Kebo di Bulan Desember

Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda

Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,
Di bulan desember

Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka

(Desember, Efek Rumah Kaca)


Tanpa terasa sudah bulan Desember lagi. Penghujung tahun. Bulannya orang-orang bikin resolusi yang, insyaAllah, tidak akan dilaksanakan tahun depan. :)) Hahahahaha. Jadi teringat lagunya Jamie Cullum, 'Next Year Baby', yang isinya resolusi taun depan yang dia yakini juga tidak akan dia wujudkan. Satu hal yang pasti, yang harus dia wujudkan, katanya dalam lagu itu, "I'm gonna say to you, what I feel all of this year". Pertanyaan lanjutannya adalah, apakah saya akan mengambil lagu ini sebagai inspirasi tahun depan dan berusaha mengungkapkan perasaan saya pada orang yang saya sukai selama bertahun-tahun kebelakang. Entahlah. Rasanya sulit. Sampai sekarang saja, sulit sekali jika ingin sekedar mencari bahan pembicaraan. Walaupun selama ini respon si dia baik-baik saja. Waduh, saya jadi curcol. Hihi.

Bulan ini bagi saya juga merupakan bulan peralihan. Sudah waktunya keluar dari zona nyaman perlindungan keluarga. Aneh rasanya, untuk sementara saya istirahat bekerja dulu untuk nanti menyongsong pekerjaan baru. Beberapa bulan kedepan saya mungkin tidak akan menerima paycheck seperti yang saya biasa dapatkan setelah saya lulus kuliah. Ternyata selain harus jauh dari keluarga, saya juga harus merasakan bagaimana tidak enaknya kehilangan power untuk mengatur keuangan pribadi. Tidak bisa membayar cicilan mobil yang sudah disanggupi adik saya untuk beberapa bulan ke depan. Juga harus bergantung pada kiriman orang tua untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Temporer memang. Tapi rasanya tetap tidak nyaman. Seperti rapuh. Tapi saya ingat kalau manusia memang akan diuji oleh sedikit ketakutan dan sedikit kelaparan. Hidup juga disebut sebagai 'hanya permainan', karenanya ijinkan saya bermain cantik ya Allah. :)

Ke depan, mungkin saya tidak akan sering mem-posting tulisan dari Bandung. Yah,walaupun sekarang juga, kalau nge-draft tulisan saya lakukan dimana saja kapan saja. Saat macet, lampu merah, di perjalanan ke luar kota, saat menunggu teman, bahkan saat rapat. Heu :P. Kalau dilihat-lihat, ternyata posting-an saya sudah cukup banyak. Soal mutu tulisan, Mmm, pikirin nanti deh. Namanya juga belajar. Saya juga ingin lihat. Suatu hari, ketika saya sudah lebih dewasa, apakah tulisan saya masih relevan? Jika tidak pun, mungkin bakal asik dijadikan bahan tertawaan. Hahaha.

0 comments:

Posting Komentar