...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

24 Mei 2010

Setelah Beberapa Lama (2)

Episode: Reunion

Setting: Lorong TPB, atara PLN-Comlabs dan Laboratorium Kimia

Scene 1: Seorang mahasiswi tingkat akhir jalan dari turun dari Perpustakaan Pusat ke arah Gedung Farmasi melewati tangga di belakang Comlabs.

Scene 2: Seorang mahasiswa tingkat 'akhir sekali' duduk di atas gelondongan batang pohon di ujung lorong TPB.

Scene 3: Di persimpangan jalan menuju Gedung Farmasi dan jalan menuju lorong TPB, mahasiswi menoleh ke kiri dan melihat mahasiswa yang duduk tadi.

Scene 4: Mahasiswi tadi ga jadi ke Gedung Farmasi dan melangkah masuk ke lorong TPB.

Scene 5: Dialog dimulai.
"Woy..!"
"!!!" (ceritanya kaget)
"Ngapain kamu? Tumben nongkrong disini. Sendirian lagi. Biasanya di himpunan. Kangen sama aku ya?!" (^^)v
"..." (cuma senyum)
"Halah! Ga mau ngaku lagi! Gengsi amat Bang! Udah, kangen mah kangen aja..." (^^)
"Hehe, pakabar kamu..?"
"Emh, mengalihkan pembicaraan..."
"..." (agak salting, sepertinya) ;p
"Lama juga ya, ga ketemu.. Makin ganteng aja kamu.."
"..."
"Eh, by the way, udah nambah belom yang bilang kamu ganteng selain aku sama Ibu kamu...?"
"Haha.."
"Haha.." (dua-duanya ketawa barengan) * kalo berurutan kan jadi aneh ya?! O.o
"Eh, hempon kamu mana?"
"Ada nih, kenapa emang?"
"Gak, pegang nih deket telinga! Ceritanya kita lagi teteleponan... Tar aku keluarin hempon aku dulu..."
"..."
"Kriiiing...!!! Jawab dong! Ngomong 'halo' gitu..."
"Halo"
"Halo, syapa niiiiii....?!"
"Haha, dasar gila...!!"
"Yeee... kalo ga gila mah ga mungkin sukanya sama kamu..."
"Gitu ya?"
"Hm emh" (ngangguk)
"Emang, kenapa sih kamu suka sama aku?"
"Karena waktu kamu selalu senyum, selalu ketawa, bahkan waktu kamu nyembunyiin masalah dan kesusahan kamu, kamu selalu bisa bikin orang lain disekeliling kamu senang. Selalu bikin orang lain ketawa."
"Emang aku gitu ya?"
"Iya. Mungkin kamu ngerasa sepi, ngerasa sendirian waktu kamu harus nyembunyiin masalah dan kesusahan kamu sendiri buat bikin orang lain ketawa. Mungkin kamu ngerasa kalau ga ada seorangpun yang tau sedihnya kamu dibalik ketawa kamu. Tapi aku tau kok, Jelek! That's why, aku sayang banget sama kamu..."
"Terus, kita gimana dong sekarang...?"
"Apanya?"
"..."
"Buat orang kayak kita, yang punya cinta yang terlalu besar untuk diberkan pada satu orang doang... Dan memiliki nafsu yang terlalu dahsyat untuk dilampiaskan pada satu orang doang... Kayak begini aja udah bagus..!!" ;p
"Haha..! DASAR!! Sakit!!!" (ngakak karena becandaan barusan)
"Suatu hari Jelek! Suatu hari kamu bakal ketemu cewek yang sayang sama kamu dan pengen kamu buat bahagia. Aku juga gitu. Mudah-mudahan hari itu sebentar lagi..."
"..." (senyum sambil nepuk kepala lawan bicaranya)

Ending:
Setelah beberapa lama, cerita yang dimulai dari hujan melodramatis ga berlangsung lama. After a while, they grew apart. Setelah beberapa lama, percakapan tadi pun ga pernah terjadi. Mereka memang ketemu, bukan di lorong TPB. Cuma sempat saling lihat sekilas sebelum kemacetan di Gerbang Belakang terurai dan mobil si mantan mahasiswi melaju ke arah Dayang Sumbi. Belum sempat ada kata-kata melegakan. They didn't even wish each other luck.

Scene tambahan: Hujan deras di malam bulan Mei. Seorang perempuan membuka laptop-nya dan mulai menulis surat cinta untuk kenangan hujan melodramatis beberapa tahun lalu.

#TAMAT*#


*setidaknya sampai muncul inspirasi baru
**cerita di atas hanya fiksi belaka. Kalaupun nyata, toh hanya Tuhan, Si Kebo, dan Si Jelek yang tau^^

21 Mei 2010

RASANYA SAMA SAJA

Meong mau bercerita tentang suatu kejadian yang membuat meong merasa dikhianati, dibohongi, mungkin terdengar sedikit lebay ya meong tapi ya emang itu perasaan meong saat itu, meong ga bisa bohong. Oke meong ga mau bersikap subyektif, meong mau bercerita secara obyektif, ga sebut merk apapun.

Disuatu pagi menjelang siang hari meong sedang konsentrasi ni buat laporan pendahuluan, sambil chatting juga ma kebo, headphone terpasang dengan lantunan lagu dari musisi favorit meong, rock n roll of course. Pokoknya hari itu meong lagi ngebut buat menyelesaikan laporan pendahuluan secara akhir minggu ini harus udah selesai begitu juga dengan tim lain yang lokasi pekerjaannya satu propinsi dengan kerjaan meong. Meong punya teman ni sebut saja namanya Nuna, si Nuna ini lebih senior dari meong dan kebo, ketua tim suatu project, tapi bukan project meong ya, kebo juga bukan, tapi ketua tim project temen meong yang lain sebut saja vino. Karena udah mau dekat deadline wajar donk Nuna mencari keberadaan vino secara dia anggota tim Nuna, ditambah lagi vino udah lama gak terlihat dikantor. Jadilah Nuna nanya meong, id YM, nomer HP, email vino. Lanjut itu Nuna menghubungi vino ke semua akses komunikasi vino. Mungkin Nuna bilang gini ke vino, vino kamu dimana?bisa kekantor hari ini gak, ada yang perlu dikoordinasikan ni sama tim. Setelah beberapa lama datanglah balasan sms dari vino, maaf Nuna, saya masih dirumah, ibu t meinggal. Spontan donk Nuna balas sms nya Inalilahi, gak mikir, untuk meragukan dengan kata-kata oh ya, masak, ga terpikir kata-kata seperti itu. Secara spontan pula Nuna chat ke meong tentang kabar ini, reflex pula meong kasih tau kebo yang saat itu sedang chat juga ma meong. Setelah itu meong reflex kasih tau Bento yang emang temen deket Vino yang duduknya deket meong juga. Trus Bento telepon lah ke ruang atas tempat Vino kerja. Setelah kasih kabar, Bento pun ngajak ke rumah Vino buat lelayu, meong pun langsung bilang ikut sambil pesan tempat buat kebo juga. Saat itu juga meong chat ke kebo, kalau mau ketempat Vino, hayu sekarang siap-siap ya, meong tunggu dibawah. Kebo pun bilang ok, tunggu aku ya. Gimana critanya kabar itu menyebar ke seluruh penjuru kantor. Dan semua orang saat itu langsung berniat ke rumah Vino. Secara saat itu sudah hamper tengah hari. Selanjutnya Bento telepon Vino, gimana Bento ngobrol sama Vino meong kurang tau, tapi dari obrolan itu terkuak bahwa ibu Vino enggak meninggal, yang meninggal itu Ibu tetangga Vino, jadi maksud kata-kata dlm sms yg berbunyi “ ibu t meninggal”….what, meong yang denger itu, spontan shock, dan kehabisan kata-kata, kebo yang saat itu muncul ke ruangan meong dengan setelan pulang lengkap dengan tas dan sepatu, langsung meong serbu dengan kata-kata, udah balik aja ke atas kau kebo, gak jadi, ibunya Vino enggak meninggal, Kebo yang sepertinya enggak rela udah pakai sepatu dan tas nya itu lengsung meminta penjelasan, udah lah ya meong jelaskan. Reaksi kebo dan teman-teman meong lain sama, shock, kecewa berat, seharusnya hal seperti itu bukan untuk bahan bercandaan buat Vino.

Vino sadar gak sich bercandaanya itu kelewatan, meong dan kebo yang selama ini jadi tempat sampah curhatannya Vino yang bilang kalu ibunya sakit dan lain-lain, percaya aja donk dengar kabar seperti itu. Terus terang kita kecewa berat ma Vino, gak bangetz deh joke nya itu. Vino gak tau rasanya kehilangan untuk selamanya, apalagi ini pake bawa-bawa ibu. Ampun deh, apa sech yang dipikirkan Vino. Hari sebelumnya meong sempat ngobrol tentang kehilangan seseorang dalam hidup, gara-gara kita diceritakan tentang kisah Fadil, teman baru kita yang kehilangan keluarganya akibat sebuah kejadian bencana yang beritanya sampai ke luar negeri. Bagaimana caranya Tuhan memanggil umatnya untuk menghadap, rasanya akan sama bagi orang yang ditinggalkan. Ya, rasanya sama saja, rasa sedih, kehilanggan, air mata mengalir tanpa henti, walaupun sel-sel di otak kita secara tegas memerintahkan agar tidak menangis, tapi sepertinya air mata adalah salah satu bagian yang sulit dikontrol oleh otak kita. Semakin keras kita berusaha mencoba menghentikan tangisan, bultir-butir air mata tak mau berhenti. Disaat sendiri, setelah sholat, berdoa, mengingat, mendengarkan lagu, membaca tulisan, menonton film, tentang orang itu selalu diakhiri dengan tetesan air mata. Meong tau rasanya, meong paham rasanya, sudah sering sekali meong merasakan rasa itu, dan meong meng-amin-ni statement kebo, bahwa kehilangan seseorang untuk selamannya bahkan bagaimanapun caranya “Rasanya sama saja”. Meong hanya ingin Vino tahu itu sebelum Vino benar-benar mengalami saat itu, dan merasakannya.

Oh ya meong ingin menitipkan doa for my little sister,

Setiap meong ingat tentang sosok yang telah tiada dalam hidup meong, meong selalu teringat dengan my little sister, cause she always be after one’s own heart of my mom.

Dear God the only thing I ask of you is to hold her when I’m not around, when I’m much too far away, Wipe her tears with your love when she cried.

For next meong will telling you story about my little sister, and how she taken possession of my heart, ok

Salam hangat selalu

-Meonk-

16 Mei 2010

Setelah Beberapa Lama (1)

Episode: Hujan Melodramatis (A Love Letter)

Biasanya kamu suka sakit kalau mulai musim hujan begini. Hobinya ngedumel ditelepon, ngeluh bosen kalau hujan gede dan mati listrik. Sibuk mindahin barang-barang karena asbes di kost-an kamu udah ga tahan nampung air bocoran genteng (makanya, pake yang ada wonder gel-nya dong ;p ).

Heh Jelek! Jangan sakit ya... (Malu sama saluran hydrant! Hydrant aja yang tingginya semeter tak sampai, sering kehujanan ga pernah sakit! Masa kamu yang 1,82 meter keujanan langsung flu?!) ;p Nontonin hujan aja dari balik jendela kayak yang biasa kamu lakuin... Bersihin tu kamar (wherever that is now)... Banyak-banyak ketawa juga ('cuz that's the only thing that makes you, YOU! :D )...

Kangen aula timur waktu kita jalan berdua hujan-hujanan. Di antara Galeri Soemardja dan parkiran Seni Rupa, kamu tutup kepala aku pake tangan kamu biar ga ketetesan air hujan waktu kita ngelewatin jalan yang ga beratap. (Well, kepala aku tetep basah kena air hujan sih... Tapi sumpah, hati aku ga ngerasain mendung untuk beberapa saat sejak hari itu).

Jadi suka senyum sendiri nginget-inget betapa kamu selalu berusaha se-gentleman mungkin di depan aku (dan temen perempuan kamu lainnya, mungkin ;p). Selalu berdiri di sisi sebelah kanan kalau kita nyebrangin jalan dengan arus kendaraan dari kanan, dan dengan sigap pindah ke sisi kiri waktu nyebrangin jalan dengan arus kendaraan dari kiri. Kalau ngelewatin jalan becek, dengan penuh inisiatif jalan duluan buat nunjukin path yang ga terlalu basah biar sepatu balet aku ga kemasukan air.

Damn, Jelek! Waktu itu aku masih pacaran sama anak sebelah yang baiiiiik banget. Thanks to you, aku putusin dia. Kamu jahat, aku bego! We were both silly and insane...! ^^ Suka pengen ketawa ngebayanginnya lagi. Thank God, si anak sebelah dapet pacar lagi ga lama setelah kami putus dan aku beberapa kali nolak dia yang ngajak balikan. Dengan begitu, rasa bersalah aku ga begitu besar. ;p

Aku kasih tau ya Jelek! Aku bersyukur karena kita jarang ketemu, thing's I hate about you doesn't cross often in my mind^^ Thanks for giving me so much memory that makes me who I am today...

Jelek! Happy rainy season... Don't put too much load in your heart... Let's enjoy the sound and smell of the rain... Remember that's the begining of our tale... Sesuatu yang sudah berlalu, tapi masih aku inget dan masih pengen aku inget sampe jangka waktu yang lama...

Sedikit lebih puitis: "Selamat melihat kistal air yang berkilau. Selamat mendengar ritme air yang saling bertabrakan dan menyentuh tanah. Selamat mencium wangi tanah basah. Selamat bersih-bersih ;p Jangan lupa cuci tangan, makan teratur, minum susu, dan jangan kebanyakan begadang. Be good, stay healthy..."

#BERSAMBUNG#