...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

13 Des 2010

Meninggalkan SC-45 (1)

First Memories

Waktu itu pertengahan bulan Maret 2009. Saya sudah lulus sejak bulan September 2008, tinggal menunggu wisuda. Silly me! Keteledoran mendaftarkan rencana studi membuat saya harus menunggu 1 semester untuk resmi lulus dan diwisuda. Haha. Iseng-iseng setelah lulus, sebelum wisuda tentunya :P, saya ikut-ikut mroyek freelance. Sambil kontak teman-teman, siapa tau ada tawaran kerjaan atau project yang lebih menantang. Hihihi. Kalau mroyek di kampus bareng dosen, sudah saya pikirkan dan buang jauh dari pikiran tersebut. Hahaha. Udah males duluan. Bosen kerja sama orang yang itu-itu juga. Bukan berarti saya ga suka sama Bapak dan Ibu Dosen lho. Saya hanya tidak merasa nyaman. Tapi penghormatan dan rasa terimakasih saya selalu ada untuk beliau-beliau ini.

Gayung bersambut. Pertama ada yang menawari bekerja di salah satu instansi pemerintah yang di Bandung, satu lagi menawari magang di departemen di Jakarta, satu lagi datang dari keluarga sendiri, meminta saya bekerja menjadi editor di percetakan milik adiknya bapak. Tawaran terakhir ini yang paling menarik saya. Editor. Kedengerannya keren. Walaupun aslinya ga sekeren itu. Saya pun memutuskan mengambil tawaran ini, setidaknya sampai wisuda dan memantapkan hati di Planologi atau akan beralih sama sekali. Besok paginya, saya berencana mau ke percetakan. Kalau bisa langsung kerja saja. Bosan diam di rumah, mengerjakan laporan, dan menonton anime.

Di hari yang sama dengan harinya saya membuat keputusan tadi, saya kemudian mendapat sms dari teman saya Raylando, yang isinya kira-kira begini:
"Neng, besok pagi dateng ke kantor gue ya. Ada proyek, kayaknya menarik. Judulnya 'Kajian Jejak Ekologis Pulau Sumatera & Sulawesi. Lo kan biasanya suka tuh sama hal-hal baru. Oke? Jam 10 ya? Tar ketemu sama koordinatornya. Namanya Kang Ade."

Saya jadi bingung. Sudah kadung janji akan datang ke percetakan, tapi tidak mau melewatkan kesempatan belajar yang ditawarkan teman saya itu. Yasudah, akhirnya saya memutuskan bahwa besokannya saya mau pergi ke percetakan pagi-pagi terus ijin untuk ke tempat kerja teman saya untuk melihat sebenarnya pekerjaan macam apa yang ditawarkannya kepada saya. Toh kan, tidak akan langsung disuruh bekerja. Begitu pikir saya.

Sampai di percetakan pagi-pagi jam 8, saya ngobrol-ngobrol dengan tante saya tentang kerjaan. Diluar dugaan ternyata katanya saya ga jadi ditempatkan sebagai editor, melainkan di bagian keuangan. Waduh. Memang sih, saya suka akuntansi waktu SMA. Tapi terakhir kali saya bikin neraca itu waktu kelas 2 SMA, soalnya kelas 3-nya saya masuk IPA. Yah walaupun pas kelas 3 itu teman-teman se-geng saya yang anak IPS masih juga suka ke rumah buat ngerjain tugas akuntansi dibarengi oleh saya. Maklum, ibu saya anak ekonomi perusahaan, akuntansi beliau cukup kuat, jadi saya dapet les privat gratis di rumah untuk mata pelajaran akuntansi. Tapi, sekali lagi, itu waktu SMA. Bertahun-tahun kuliah planologi, lama-lama kemampuan akuntansi pudar juga. Waktu saya iseng-iseng tes masuk bank juga saya gelagapan ketika saat tes wawancara final saya diminta menyebutkan isi dari sisi kanan dan kiri neraca. Waktu itu saya ingatnya neraca air dan neraca lahan, bukan neraca rugi-laba. Haha. Jadi weh, ga lolos.

Selesai ngobrol-ngobrol saya mohon ijin sama tante saya, mau ke kantor teman karena sudah janji. Tentang pekerjaan di bagian keuangan, tante saya bilang boleh pikir-pikir lagi. Jadinya saya agak plong, hehe. Pergi dari daerah Margacinta jam 09:45 menuju Setiabudi untuk janji jam 10:00 sepertinya agak mustahil. Saya jadi was-was sampai atau tidak ke kantor teman saya ini. Diantar bapak naik Don Vito yang digeber abis kecuali di ruas-ruas yang memang macet, saya sms teman saya bahwa saya mungkin akan telat. Saya juga menanyakan apa telat tidak apa-apa? Kata dia, 'gapapa, di sini waktunya fleksibel kok'. Yasudah, tenang lagi deh. Hihi.

Sampai di Jalan Budisari Raya, mudun curam sampai pos satpam, belok kiri, nanjak, belok kanan, kanan lagi, lalu mudun, membentuk satu putaran penuh, sampailah saya di depan dua buah rumah yang nampak dijadikan satu. Bingung dengan pintu masuknya, saya sms lagi teman saya. Dia pun keluar dan mengantar saya masuk. Agak aneh, karena saya masuk lewat pintu tengah. Garasi. Dengan banyak bapak-bapak yang nongkrong di sebuah ruangan kecil yang kemudian saya tahu bahwa ruangan itu namanya Kopertis, koperasi serba gratis, yang sebenarnya plesetan dari ruang properties dimana kita bisa ngambil stok ATK, mulai dari kertas sampai lakban.

Dari pintu saya masuk tadi, berbelok ke kiri, teman saya lalu mengenalkan saya dengan Kang Ade yang legendaris itu. Kami berdua lalu mengobrol di sebuah meja bundar yang penempatannya sepertinya asal-asalan. Asal tidak menghalangi jalan, heu. Ngobrol ini itu, saya lalu disodori KAK alias TOR. Langsung ditodong mau ikutan atau tidak. Karena muka Kang Ade yang galak, yang saya kira awalnya adalah orang Batak karena tampangnya itu, saya menyetujui saja bekerja di sana. Serem bo! Saya pun diminta masuk ke sebuah ruangan yang letaknya agak bawah. Ketemu Mbak Icha, katanya. Masuk ruangan Mbak Icha, saya harus buka sepatu. Ih ribet ya?! Haha. Ngobrol ini itu, tau-tau saya sudah diterima kerja. Instant. Selesai dari ruang Mbak Icha, Kang Ade menanyakan apa saya membawa notebook. Salahnya, saya bilang 'bawa Kang', jadi aja langsung disuruh buat Laporan Pendahuluan.

And that's it. Saya resmi masuk menjadi kru Studio Cilaki Empat Lima. Tanpa kenal ataupun diwawancarai bapak direktur utama yang baru saya tau orangnya yang mana beberapa minggu setelah saya bekerja. Hehe.

======
Tidak lama setelah saya masuk, seisi kantor heboh. Mereka lalu menghilang entah kemana. Saya ditinggal sendiri dan kebingungan. Ternyata hari itu adalah ulang tahun gadis kecil yang duduk di front office. Dia yang nantinya menjadi salah satu teman terbaik saya di kantor ini.

0 comments:

Posting Komentar