...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

28 Apr 2011

Half of My Heart

John Mayer
Battle Studies

I was born in the arms of imaginary friends
Free to roam, made a home out of everywhere I've been
Then you come crashing in, like the realest thing
Trying my best to understand all that your love can bring

Oh, half of my heart's got a grip on the situation
Half of my heart takes time
Half of my heart's got a right mind to tell you
That I can't keep loving you (can't keep loving you)
Oh, with half of my heart

I was made to believe I'd never love somebody else
Made a plan, stay the man who can only love himself
Lonely was the song I sang, until the day you came
Showing me another way and all that my love can bring

Oh, half of my heart's got a grip on the situation
Half of my heart takes time
Half of my heart's got a right mind to tell you
That I can't keep loving you (can't keep loving you)
Oh, with half of my heart
With half of my heart

Your faith is strong
But I can only fall short for so long
Down the road, later on
You will hate that I never gave more to you
Than half of my heart
But I can't stop loving you
I can't stop loving you
I can't stop loving you
I can't stop loving you
I can't stop loving you
With half of my . . .

Half of my heart
Oh, half of my heart

Half of my heart's got a real good imagination
Half of my heart's got you
Half of my heart's got a right mind to tell you
That half of my heart won't do

Half of my heart is a shotgun wedding to a bride with a paper ring
And half of my heart is the part of a man who's never truly loved anything

Half of my heart, oh, half of my heart
Half of my heart, oh, half of my heart
Half of my heart, oh, half of my heart
Half of my heart . . .
***

Half of my heart, half of my mind. Contradictory. (_ _")

21 Apr 2011

...Ketika meong kecanduan twitter...

Pagi ini setelah membaca artikel tanda-tanda orang kecanduan twitter, baru menyadari kalau meong mendekati twitter adict. Biasanya kalau suka buka twit kalau lagi labil, kesepian, don't know what to do, dan pasti lagi ada di kantor di luar jam kerja sebenarnya, secara facebook dan youtube di blok server, ya sudah meong twit aja untuk mengusir rasa bosan menunggu revisi kerjaan, nunggu upload, nunggu teman, dan menunggu yang lain. Coba kalau dua situs itu gak di blok, meong gak jadi se adict ini ma situs berlogo burung pipit ini.

Sebenarnya meong gak mau terlalu suka sampai jadi kecanduan seperti sekarang ini, mau gimana lagi coba, meong kan kesepian disini, bosan, mencari kesenangan dengan cara yang meong anggap bener (heheheh)daripada kelayaban gak jelas sendirian, hayo.

Di twitter meong ketemu banyak teman dari berbagai belahan dunia dengan kesamaan yang sama, ikut forum komunitas fans seperti ELF (Ever Lasting Friends=fan base Super Junior), IAM (fan base 2am), Hotest (fan base 2pm) dll. Bagi meong itu sudah cukup menyenangkan, walaupun semu tapi there's nothing i can do.

Argh kenapa sejak kecil hidupku selalu kesepian, lama-lama sepertinya meong menikmati rasa ini hahahhaha

Waktu meong kecil disaat saat labil karena belum ada twitter meong biasanya bermain rumah-rumahan dengan boneka dikamar, membuat cerita tentang keluarga kecil bahagia yang selalu diwarnai tawa dan canda. Sekarang di usia 20-an saat-saat labil meong dihabiskan dengan twiter-an, nonton film, mendengarkan lagu sambil tidur telungkup.

Mau sedikit berbagi lirik lagu milik So7 yang judulnya Kisah Klasik, satu lagi yang membuat meong labil adalah saat berpisah dengan siapapun.

"Mungkin diriku masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku masih haus sanjungan kalian"

20 Apr 2011

...di saat Meong Labil...

Meong labil sekali hari ini...karena faktor kecapekan, cuaca ekstrim, gak enak badan, mempengaruhi mood jadinya.
Biasanya kalau lagi labil biasanya pelariannya nonton film korea, denger lagu-lagu 'metal' melow total. Pernah suatu saat meong ditanya seorang teman yang gak terlalu akrab tentang gimana buat mengusir ke bete-an. Meong jawab aja, kalu gak denegrin musik, nulis blog, nonton film favorit yang gak pernah ditonton seribu kali-pun. Maklum jomblo jadi gak ada yang bisa ditumpahkan kasih sayangnya xixixixi...
Recently meong teringat beberapa lagu lama, liriknya bagus, relatif sih lirik bagus, biasanya dibilang bagus tuh kalau kisahnya mirip dengan yang terjadi di sekitar kita.
Lagu lama milik Patty Smyth & Don Henley yang judulnya 'Sometimes Love Just Ain't Enough'lagunya tersirat ke-egoisan manusia dalam hal cinta..hmm..gt g sih, sotoy gw mah. Pokoknya mah enak didengerin sambil tidur tengkurap di bantal..hahahah...lagu ini juga bisa meredam emosi meong yg suka meledak-ledak

I don't want to lose you
but I don't want to use you
just to have somebody by my side. I don't want to hate you,
I don't want to take you
but I don't want to be the one to cry.

And that don't really matter to anyone anymore.
But like a fool I keep losing my place
and I keep seeing you walk through that door.


But there's a danger in loving somebody too much,
and it's sad when you know it's your heart you can't trust.
There's a reason why people don't stay where they are.
Baby, sometimes, love just aint enough.

Now, I could never change you
I don't want to blame you.
Baby, you don't have to take the fall.
Yes, I may have hurt you, but I did not desert you.
Maybe I just want to have it all.

It makes a sound like thunder
it makes me feel like rain.
And like a fool who will never see the truth,
I keep thinking something's gonna change.


And there's no way home
when it's late at night and you're all alone.
Are there things that you wanted to say?
And do you feel me beside you in your bed,
there beside you, where I used to lay?

And there's a danger in loving somebody too much,
and it's sad when you know it's your heart they can't touch.
There's a reason why people don't stay who they are.
Baby, sometimes, love just ain't enough.

Baby, sometimes, love... it just ain't enough.
Oh, Oh, Oh, No

19 Apr 2011

Kamu Kapan Ga Pulangnya?

Mungkin. Nanti.

Kebalikan dengan pertanyaan yang seringkali diucapkan kepada anak yang baru kost. Alih-alih menanyakan "kamu kapan pulang?" saya malah hampir selalu ditanya "kamu kapan ga pulangnya, Rin?" Saya tahu benar, pertanyaan ini tidak diajukan karena yang bertanya kesal saya pulang terus. Alhamdulillah juga karena yang suka nanya itu bukan orang tua saya, karena hingga sekarang orang tua saya masih juga mengirim sms menanyakan "pulang pake travel apa? jam berapa berangkatnya?" setiap wiken.

Teman-teman kost dan teman kantor sering bertanya karena mereka ingin mengajak saya jalan di akhir pekan. Sedangkan teman-teman di Bandung bertanya karena mereka ingin berkunjung dan melihat bagaimana 'kehidupan' saya sebagai anak kost. Saya juga sering bertanya pada diri sendiri, kapan saya tidak pulang untuk sekedar membersihkan kamar saya secara total mengingat saat ini kamar saya dihuni belasan mahluk kecil tak diundang. Setelah beberapa saat merasakan sekamar dengan mahluk-mahluk ini, lama-lama saya jadi merasa wajar dan tidak terganggu. Mungkin karena waktu kecil saya suka dengan Mellisa, dan sering menyanyikan lagu 'semut-semut kecil' jadinya mahluk-mahluk ini jadi merasa familiar dengan saya. Walaupun kini saya tidak mau bertanya "apakah kamu di dalam tanah tidak takut gelap?" karena toh kamar saya terang benderang.

Ada beberapa alasan kenapa saya selalu pulang ke Bandung setiap wiken. Seperti baterai lithium-ion, saya perlu untuk di-recharge setiap minggunya. Saya merasa perlu pulang untuk sekedar memeluk Bapak, Ibu, dan adik saya; bercanda dengan sahabat-sahabat saya; dan bertemu dengan seseorang yang saat ini, entah kenapa, keberadaannya menjadi penting dalam hidup saya.

Lalu sampai kapan saya begini terus? Tentu tidak selamanya. Mungkin nanti kesibukan akan menyeret saya sehingga saya harus mengubah setting-an penggunaan energi yang lebih ekonomis, agar tidak perlu di-recharge setiap wiken. Atau mungkin nanti ketika saya sudah tidak secengeng sekarang.

Bertemu orang-orang tersayang di akhir pekan bagi saya saat ini adalah semacam reward. Ketika dari Senin hingga Jum'at saya 'dipaksa' untuk keluar dari kamar kost, kepanasan dan kegerahan dalam metro mini, bekerja di kantor yang belum sepenuhnya adaptable -- ada sesuatu yang saya nantikan di penghujung hari. Teman kantor saya bahkan sampai bilang kalau Jum'at pagi saya sudah nampak cengar cengir ga karuan.

Tapi sekali lagi, ini tidak akan selamanya. Lambat laun, saya harus meningkatkan standar diri sendiri. Sejauh mana pencapaian saya hingga boleh mendapatkan reward? Nanti, saya harus 'set the bar higher' karena hidup harus maju terus pantang mundur. Tidak boleh stagnan dan mudah berpuas diri. Karena hidup hanya sekali, dan hidup adalah sebuah permainan, maka saya harus bermain cantik. Okelah, sekarang saya sedang main dalam mode trial dalam level baru permain hidup. Tapi sebentar lagi, saya akan melangkah ke permainan yang sesungguhnya. Teringat dulu ada Akang Geologi di gerbang depan yang bilang pada saya "tong cicing wae! moal maju!"

***
Buat orang-orang tersayang, terima kasih karena telah menjadi sumber energi saya.
Special thanks buat Teh Ida Hamida for the advices whenever I'm down. Semoga mendapat pangeran di Klantan. Asal jangan jadi kayak Manohara aja. :P

13 Apr 2011

Que Sera Sera

a Classic Number by Dorris Day

When I was just a little girl
Waktu aku masih kecil
I asked my mother, what will I be
Aku tanya mama, jika sudah besar aku seperti apa?
Will I be pretty, will I be rich
Akankah cantik? akankah kaya raya?
Here's what she said to me
Inilah jawaban beliau

Que Sera, Sera
Que Sera, Sera
Whatever will be, will be
Apa yang akan terjadi, terjadilah
The future's not ours, to see
Masa depan bukan untuk kita lihat sekarang
Que Sera, Sera
Que Sera, Sera
What will be, will be
Yang akan terjadi, terjadilah

When I was young, I fell in love
Waktu muda, aku jatuh cinta
I asked my sweetheart what lies ahead
Aku tanya sayangku, apa yang akan terjadi di masa depan?
Will we have rainbows, day after day
Akankah kita memiliki pelangi, dari hari ke hari?
Here's what my sweetheart said
Ini jawaban dari sayangku

Que Sera, Sera
Que Sera, Sera
Whatever will be, will be
Apa yang akan terjadi, terjadilah
The future's not ours, to see
Masa depan bukan untuk kita lihat sekarang
Que Sera, Sera
Que Sera, Sera
What will be, will be
Yang akan terjadi, terjadilah

Now I have children of my own
Sekarang aku punya anak sendiri
They ask their mother, what will I be
Mereka tanya aku, akan jadi apa mereka nanti?
Will I be handsome, will I be rich
Akankah menjadi pemuda tampan? akankan jadi kaya raya?
I tell them tenderly
Kuberi tahu mereka dengan lembut

Que Sera, Sera
Que Sera, Sera
Whatever will be, will be
Apa yang akan terjadi, terjadilah
The future's not ours, to see
Masa depan bukan untuk kita lihat sekarang
Que Sera, Sera
Que Sera, Sera
What will be, will be
Yang akan terjadi, terjadilah
***
Jadi pengen punya anak (^_^)

1 Apr 2011

Past in Future

Haruskah berterimakasih pada mantan Si Pacar?

Tergelitik rasanya membaca posting teman saya Anggani dalam cuap-cuap syubidapapaaap. Katanya wanita suka sekali membahas sesuatu yang dia tahu bisa menyakiti hatinya sendiri. Seperti membicarakan mantan si pacar. Ketika si pria malas membahas hal ini, si wanita marah. Dan ketika si pria membahasnya dengan bergairah, si wanita lebih marah lagi. Nice post Ayang! ^^

Jika punya pacar, kita memang suka penasaran dengan masa lalunya. Saking sayangnya dengan si dia, secara tidak sengaja terbentuk rasa cemburu pada orang yang pernah mengisi hari-harinya dulu. Jadi penasaran wanita itu siapa dan bagaimana? Bahagiakan mereka saat masih bersama? Seberapa sedihkah saat berpisah? Masihkah mereka suka bertemu? Hingga kita yang semula cuek dengan segala keadaan, tiba-tiba berubah menjadi stalker. Penguntit. Memata-matai mantan si pacar mulai dari bertanya pada teman-temannya hingga mengetikkan nama mantan si pacar di search engine. Sungguh! Wanita cemburu sangat mengerikan. :))

Tapi jika diingat lagi. Wanita yang dulu itu adalah yang menjadikan pria yang kita sayangi saat ini sebagaimana dirinya. Jika ada kedewasaan sikap dalam memecahkan masalah yang dihadapi saat ini, mungkin itu adalah buah dari persoalan yang pernah dihadapinya dulu.

Saya jadi teringat film Stepmom (1998) yang dibintangi Susan Sarandon dan Julia Roberts. Memang ini bukan tentang pacar-pacaran. Tapi benang merahnya sama. Kisahnya kisah cinta. Lebih dalam dari rasa antar pacar, film ini mengangkat cinta ibu-anak. Alkisah Susan Sarandon yang memiliki dua orang anak bercerai dengan suaminya. Si suami lalu menikah lagi dengan Julia Roberts, yang otomatis menjadi ibu tiri dari anak-anaknya. Di sini lah terjadi konflik. Antara istri dan mantan istri. Antara anak dan ibu tiri. Julia Roberts mencoba mati-matian untuk menjadi ibu tiri yang baik. Sementara Susan Sarandon mencoba mati-matian agar dirinya tetap menjadi ibu yang terbaik.

Di kemudian hari diketahui bahwa Susan mengidap kanker ganas dan tidak bisa tertolong lagi. Friksi antara mantan istri dan istri baru yang terjadi antara Susan dan Julia kemudian hilang sudah seiring dengan keduanya berbincang tentang masa depan Anna, anak perempuan Susan. Julia mengatakan bahwa ketakutannya yang terbesar adalah kelak ketika Anna menikah, satu-satunya hal yang diinginkannya adalah melihat ibu kandungnya. Sementara Susan mengatakan, bahwa ketakutan terbesarnya adalah dilupakan anak-anaknya setelah ia pergi nanti. Di akhir cerita, Julia yang seorang fotografer profesional, mengambil foto Susan dengan kedua anaknya.

Sementara, line yang paling menyentuh saya dalam film ini adalah ketika Susan berkata pada Julia:
"They can have us both. I have their past. You can have their future."
("Mereka bisa memiliki kita berdua. Saya memiliki masa lalu mereka. Kamu bisa memiliki masa depannya")

Kembali pada konteks pacar-pacaran, terkait dengan line dalam salah satu film favorit saya tadi. Mantan si pacar adalah orang yang memiliki masa lalu orang yang kita sayangi saat ini. Tapi kita adalah orang yang memiliki hari ini dan nanti. Entah hingga kapan.

Jadi haruskah berterima kasih? Mungkin ya. Karena segala pahit manis pengalamannya dari hubungan terdahulu membentuk si dia yang kita sukai saat ini. Tapi rasa memiliki yang kuat membuat ketidakrelaan untuk berbagi. Bahkan dengan waktu, dengan masa lalu. :)

***
Curcol! (^_^)
Saat menuliskan line favorit saya di atas, jantung saya berdegup sangat kencang. Pfhuih... (_ _")