...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

20 Nov 2010

Happy Birthday Mr. November

It was nice to have crossed path with you^^

Hari ini tanggal 20 November, besok adalah ulang tahun mantan saya yang paling baik sedunia. Haha. Hebat ya, saya ingat. Karena saya juga baru tahu dia ulang tahunnya tanggal segitu baru-baru ini. Saya tidak enak, selalu diberi ucapan tiap tahunnya, tanpa pernah memberi ucapan balik karena sebenarnya saya tidak tahu ulang tahunnya kapan. Hihi. Maaf ya kawan. Tapi sekali kawan tetap kawan bukan? Saya kasih tau sedikit, mudah-mudahan membuat perasaan kamu lebih nyaman, kalau sebenarnya saya tidak terlalu peduli pada selebrasi ulang tahun.

Suatu kali saya pernah membaca artikel kelirumonologi asuhan Jaya Suprana di tabloid Intisari, bahwa istilah 'ulang tahun' merupakan istilah yang keliru karena toh tahun tidak berulang. Waktu itu kawan, saya tersenyum senang. Akhirnya dalam dunia yang mayoritas memandang ulang tahun sebagai sesuatu yang afdol untuk dirayakan, ada orang yang menganggap bahwa ulang tahun itu adalah hal yang keliru. Yah, walaupun maksud dari artikel itu sebenarnya bukan itu, tapi hanya membenarkan penggunaan istilah yang maknanya bias. Hehe.

Menurut artikel itu, jika orang mengucap 'selamat ulang tahun' maka si pemberi ucapan tidak bisa disebut mendoakan kebaikan pada orang yang diberi ucapan. Alasannya karena dalam satu tahun orang toh tidak selamanya senang. Mungkin dalam tahun itu, susahnya bahkan lebih banyak daripada senangnya. Jadi jika seseorang mengucapkan 'selamat ulang tahun', berarti orang tersebut mengharap segala peristiwa yang senang dan yang susah selama satu tahun berulang di kehidupan orang yang diberi ucapan. Padahal kan jika ingin mendoakan kebaikan bagi orang tersebut, kita seharusnya mengharapkan dia bisa mengulang bagian senangnya saja atau bahkan lebih senang dari tahun sebelumnya. (Walaupun sebenarnya saya juga masih sering mengucap 'selamat ulang tahun' jika tidak ada lagi ide untuk variasi ucapan, hehe :P)

Oleh karenanya, pilihan paling benar adalah mengucap 'happy birthday' atau 'selamat hari lahir'. Tapi, apa esensinya mengucap selamat hari lahir? Apa yang sebenarnya yang selamat dari pengulangan hari lahir? Toh jika kita masih diberi umur, setiap tahun tanggal itu akan berulang. Berbeda rasanya jika kita diberi ucapan selamat atas 'achievement' tertentu, yang bisa diartikan sebagai 'credit' atas kerja keras kita atau penambah motivasi untuk lebih bekerja keras agar memperoleh 'achievement' yang lebih hebat lagi.

Seingat saya, saya seringkali sedih saat tanggal lahir saya berulang. Yang paling ekstrim pada saat saya menginjak usia 17, saya menangis sejadinya. Haha. Ababil. Teman-teman saya mengira saya menangis karena pacar saya tidak ingat tanggal lahir saya dan belum mengucapkan selamat. Jika diingat, lucu rasanya. Saya biarkan mereka menganalisis motif saya menangis dengan interpretasi mereka masing-masing, seperti yang biasa saya lakukan selama ini. Hehe. Sekarang saya kasih tahu kenapa dulu saya menangis. Pertama, karena merasa beruntung masih diberi kesempatan hidup. Kedua, karena menyesal belum pernah memperoleh 'achievement' apapun di usia yang katanya gerbang kedewasaan itu. Haha. Silly, I know.

Sampai hari ini, sampai usia saya genap bertambah satu tahun di bulan kemarin, saya masih saja merasa sangat melankolis menjelang perulangan hari lahir saya. Teman-teman yang dekat dengan saya mungkin bisa merasakannya. Hari lahir adalah momentum saya. Bukan untuk selebrasi, tapi refleksi. Melihat satu demi satu langkah yang saya ambil, dari mulai yang serius sampai yang sepele. Apakah saya menjalankan peran sebagai seorang anak dan kakak yang baik? Apakah saya berperan sebagai teman yang baik? Apakah saya bekerja sesuai passion saya? Apakah saya menyukai orang yang tepat? Apakah semua yang saya lakukan, dari hal sepele sampai hal yang (kesannya) penting, mengarah pada tujuan yang saya ingin capai? :D

Ah, sudah cukup kata pengantarnya. Jelas sudah saya anak PL, saya suka semuanya terurai Panjang Lebar. Hahahaha. Sebenarnya tulisan hanya dimaksudkan untuk mengucap syukur untuk teman saya yang kebetulan lahir di tanggal 21 November. Kamu tahu? Ibu saya yang juga lahir di bulan November saat ini sedang sakit dan harus dirawat di Rumah Sakit. Tadi beliau bercerita, bahwa dulu saat ayahnya sakit, yang menunggui beliau (kakek saya) adalah pacarnya ibu, orang yang saat ini menjadi bapak saya. Entah kenapa, saya jadi teringat kamu. Karena dari semua orang yang pernah dekat dengan saya, kamu yang paling baik. Saya ingat ketika pertama kita berkenalan, kamu ngeliatin saya sampai-sampai saya ge-er sendiri. Haha. Lalu saat saya memutuskan memakai kerudung, kamu adalah salah satu teman laki-laki yang paling awal memberi selamat dan tidak kabur seperti beberapa orang yang pernah mendekati saya juga.

Sayangnya, saya selalu hanya bisa melihat kamu sebagai teman. Bahkan setelah kita jadian. Beruntung kamu cepat menemukan orang lain yang menspesialkan kamu setelah kita putus. Dari dulu saya punya kebiasaan untuk mengecek apakah ada pengganti saya jika saya akan memutuskan untuk berhenti menspesialkan seseorang. Teman-teman bilang itu aneh dan tidak perlu, karena akan menyakiti diri sendiri. Tapi tidak bagi saya. Jangan kira saya baik. Saya hanya benci merasa bersalah. Tuh kan, saya jahat. Hehe. Jadi sangat beruntung kamu sekarang bersama mbak yang itu. Saya juga dengar kalian akan segera menikah. Saya turut bahagia. Selain itu saya juga lihat kamu bekerja sangat keras. Saya sangat bangga. Tidak ada laki-laki yang lebih 'worth praying for', 'worth fighting for', dan 'worth waiting for' selain laki-laki pekerja keras. Terima kasih untuk pernah menjadi bagian hidup saya. Setiap tahun yang kamu lewati, sepertinya memiliki 'achievement' tersendiri. Selamat berusia 25. Sekali kawan, tetap kawan. ^^

0 comments:

Posting Komentar