...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

7 Okt 2010

Balada Cinta SMA :part 02

Beberapa bulan sebelum hari itu, tepatnya saat pengumuman hari kelulusan kami yang sengaja di setting oleh pihak sekolah dengan hanya menggundang orang tua murid dalam mengumumkan kelulusan putra-putrinya. Kami para siswa tidak diperkenankan masuk hari itu, mungkin untuk menghindari kemacetan dengan pawai-pawai bodoh kami, serta aksi coret-coret baju. Tapi bagaimanapun juga kami adalah remaja tanggung yang berada pada puncak mencari jatidiri dengan dipengaruhi emosi dan hormone yang tidak stabil, kita tetap berangkat ke sekolah dengan seragam putih abu-abu lengkap, ransel penuh dengan spidol permanen dan pilox. Kita berkumpul disuatu tempat dekat sekolah, bersembunyi ditempat yang tidak terjangkau oleh pengawas sekolah yang pada hari itu berpatroli disekitar sekolah. Saat setelah kami memperoleh kabar dari orang tua tentang kelulusan kami, yang tentu saja melalui bantuan tekhnologi yang bernama telepon genggam. Kami pun berosrak sorai atas kelulusan kami, yang saat ini aku berfikir itu adalah hal bodoh karena ada ujian lain setelah ini yang lebih patutu untuk dirayakan jika sudah usai. Hari itu aku belum melihat kamu, walupun semua geng kamu sedang berkumpul disekitarku, belum kulihat vespa unikmu hari ini. Tidak beberapa setelah kabar kelulusan kami itu, seragam sekolahku sudah penuh dengan tanda tangan teman-teman, mataku masih memandang ke segala arah mencarimu, bagai ada kembang api dihadapanku, bungah sekali hatiku saat mat ini menangkap sosokmu di kerumunan banyak orang. Wajahmu cerah dengan rambut jabrik, tas eiger serta syal biru muda penutup hidung. Kamu berjalan sambil memberi tos kepada siapa aja yg kamu lewati serta memberi tandatangan pada teman-teman yang meminta, saat kamu tiba ditempatku, kamu hanya berkata, “wah telat ya aku, seragam kamu sudah penuh dengan tanda tangan”. Aku yang selalu frizz jika berada didekatmu hanya tersenyum, dengan masih memegang spidol ditanganku. “enggak koq, kalau buat kamu pasti masih ada tempat, (dihatiku pun akan selalu ada tempat buatmu)” kuulurkan spidol yang tadi kupengang, lalu kuangkat kerah baju seragam sekolahku. Ya disitulah kamu menempatkan tandatanganmu.

What should I do? You are going far away My heart is filling with tears
Even though I try my best to hide it, I can’t This heart I couldn’t catch, what should I do?


Beberapa hari setelah kelulusan kami, diselenggarakanlah pesta prom di sebuah hotel bintang lima di salah satu kawasan elit kota kami. Beberapa hari terakhir menjelang ujian, dibagikanlah angket tentang pasangan terserasi, cowok idola, cewek idola dan masih banyak kategori. Tentu saja yang kupilih dia, semua pertanyaan angket yg berjenis kelamin pria, selalu kuisi dengan namanya.

Sebenarnya aku tidak terlalu tertarik mengikuti pesta prom, pasti disana berisi anak-anak popular dengan baju-baju yang lucu dan menarik, dan juga kamu pasti akan datang bersama pacar kamu. Pacar kamu itu adalah cewek terpopuler di angkatan kami, cantik, pintar, anggun, putih, baik, berambut panjang, dari keluarga berada, so perfect lah. Kamu dan dia jadian di awal kita kelas tiga, aku yang selalu mengagumimu sejak awal masuk hanya bisa senang hati saja melihatmu bahagia, saat itu aku berpendapat kamu layak mendapatkan yang terbaik, dan yang terbaik adalah dia. Sesuai dugaanku, kamu dating bersamanya, terpilih sebagai pasangan terserasi, akmu manggung dengan band kamu, ya seperti itulah malam prom kami. Di penghujung acara ada insiden yang mencengangkan seluruh siswa di angkatan kami, Dia pacar kamu itu, sedang dijemput seorang pria yang ternyata adalah tunangannya, pria yang dijodohkan orang tuanya, pria yang akan dinikahinya setelah dia lulus. What...aku yang mulanya merelakanmu untuk dia, sekarang berubah mengutuknya, sesaat setelah melihatmu terdiam terpaku di parkiran hotel setelah mengantar pacarmu ke mobil tunangannya. Bagai kisah Cinderella saja malam itu. tapi bedanya kalian sampai saat ini tidak bersatu kembali. Berdasarkan berita yang beredar setelah kejadian di malam prom, dia akhirnya menikah dengan pria yang telah dipilihkan orang tuanya, hamil, lalu melahirkan seorang anak lelaki. Sedangkan kamu sepertinya tidak menjalin hubungan percintaan lagi, kamu menjadi orang yang dingin, tidak percaya dengan happy ending story, kamu berubah 180 derajat. Dulu kamu adalah orang yang penuh cinta kasih, hangat, positif thinking, hanya karena dia kamu berubah seperti ini, please babe be strong, raise up….

Bening matamu Pancarkan kesedihan Tak pernah terlihat Selama ini

Senyum pedihmu Lukiskan air matamu Perihnya hatimu Menyentuh batinku

0 comments:

Posting Komentar