...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

7 Feb 2011

Kembali Pada Isu Percintaan

Posting Kebo Meong yang ke-100

Sebenarnya saya agak bingung mau kasih judul apa tulisan ini. Jangankan memikirkan judul, tentang apa yang akan saya tuliskan pun saya masih bingung. Tapi melihat bahwa posting terakhir dari Si Meong adalah posting ke-99, saya mendadak bersemangat. Baiklah, saya akan mulai meracau. Topiknya agak basi, karena saya juga sekarang sedang tidak in a relationship dengan siapapun. Tapi (lagi-lagi tapi) isu ini adalah satu isu yang tiba-tiba nyempil ditengah kesibukan saya menjalani pekerjaan baru yang pada kenyataannya masih berada pada tahap orientasi dan adaptasi.

Selama ini saya percaya, bahwa saya bukan orang yang bisa membagi fokus pada apapun. Ketika terfokus pada pekerjaan, saya akan kesulitan jika dihadapkan pada "urusan yang sifatnya pribadi." Memang katanya perempuan adalah mahluk yang sangat pandai membagi fokus, bahasa lainnya multitasking, oleh karenanya teman-teman saya seringkali mempertanyakan "keperempuanan" saya. Haha. Begitu pun dengan masalah percintaan. Seumur-umur, walau nampak menebar pesona, sebenarnya laki-laki (selain bapak dan adik-adik saya) yang punya tempat spesial di hati saya hanya ada dua. Keduanya saya temui di bangku kuliah. Yang satu, sudah saya relakan karena memang tidak mungkin walaupun dia adalah (ehm!) cinta pertama saya. Yang kedua adalah orang yang saya kagumi dan sangat inginkan sebagai suami, dan hingga akhir tahun lalu masih saya usahakan untuk "menjaga silaturahmi" dengan dia. Haha. You're free to interpret it!

Tapi lama kelamaan, yang kedua juga meragukan. Jangan-jangan dia yang saya sukai itu bukan yang ada di benak saya selama ini. Saking lamanya suka sama dia, rasanya sukar membedakan antara dia versi yang sebenarnya (asli) dengan dia yang ada dalam bayangan saya (imaji). Sementara berpikir tentang cinta kedua saya, satu lelaki lain hadir dengan mengatakan "I believe I can fall for you." Kalimat yang sebenarnya saya tidak pahami maksudnya. Karena jika diartikan secara harafiah ke dalam Bahasa Indonesia kira-kira maknanya adalah: "saya percaya bahwa saya bisa jatuh hati pada kamu," yang bisa diinterpretasikan seperti ini: "saya tidak jatuh hati pada kamu saat ini, tapi mungkin kamu bisa membuat saya jatuh hati." Dengan kata lain, saya bisa menginterpretasikan bahwa lelaki ini ingin saya 'berusaha' membuat dia jatuh hati. Apakah seperti itu? Entah.

Sementara itu ada juga ungkapan bahwa dalam setiap kata percaya ada kebohongan di dalamnya. There's a LIE in the middle of beLIEve. Jadi apa yang harus saya percayai?

Tidak ingin banyak berpikir karena saat ini bukan waktunya. Saya punya fokus lain yang dijalani. Tapi tidak, saya tidak merasa terganggu dengan isu ini. Sepertinya seiring dengan berjalannya waktu, saya jadi lebih kebal dengan distraksi.

Begitu saja racauan saya malam ini. Ya, Jakarta sudah malam. Sudah jam 11.
Selamat malam Jakarta. Mimpi indah.

2 comments:

Tiech mengatakan...

"There's a LIE in the middle of beLIEve". saya juga sedang bingung. hehe.oiya, miss Kebo....selamat menempati pekerjaan baru....^^ SEMANGAT \^0^/

si meong dan si kebo mengatakan...

terimakasih Tiech... Semoga kebingungannya tidak berkelanjutan... Haha... Sustainable Confusion...
Mari saling mendoakan untuk yang terbaik...
(^.^) miss everyone in Bandung...

Posting Komentar