...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

6 Okt 2011

Kebetulan (Serendipity)

Ten years past away, it seems like just yesterday when we meet on high school.


Kebetulan...1

Masih tajam dalam ingatanku ketika kita dihukum bersama saat memasukan formulir pendaftaran, dihukum bersama gara-gara dikira memakai sandal. Lagi sial aja sepertinya memilih loket 2 yang saat itu dijaga oleh guru BK yang tugas sehari-harinya berurusan dengan siswa yang suka bikin maslah, jadilah kita dihukum, padahal yah saat itu kamu pakai sepatu model sneaker biru navy yang bagian belakangnya sengaja kamu injak karena terburu-buru memakainya setelah istirahat sholat, sedang aku saat itu memakai sepatu sandal yang sekarang lagi tren lagi sepertinya. Guess momen saat itu jadi top ten best moment in my life sampai saat ini. Entah sampai kapan lagi moment itu jadi best moment dalam hidup seorang Azalea Safia

Bagi lea kehadiran Fabian Karim Perdana sangat mempengaruhi banyak hal dalam hidupnya. Bagi lea, bian adalah cinta pertamanya, buat lea bian adalah salah satu orang yang sangat berpengaruh dalam penentuan jalan hidup. Dimulai dari mengambil keputusan pilihan kelas sains atau sosial, salah satu alas an buat tetap tinggal di kota kecil mereka lahir, bahkan karena bian pula lea jadi lebih gampang berteman dengan cowok daripada cewek. Cuma gara-gara bian mendefinisikan cinta adalah persahabatan. Teman cewek lea dari dulu sampai sekarang Cuma itu-itu saja, dari pas jaman rambut berponi dora dengan seragam putih biru, poni samping seragam putih abu-abu, sampai poni dora musim lagi teman lea Cuma Saski dan Rasti. Bisa dibilang kehidupan cinta lea di masa seragam putih abu-abu tidak seperti cerita ftv kebanyakan pada umumnya. Lea dulu pemalu, tidak berinisiatif dalam mendekati pujaannya, salting, keringetan, lututnya lemes kalau deket-deket ma Bian. Pada saat lea berada pada kelas senior, lea sekelas dengan bian, dipertemukan oleh takdir untuk kedua kalinya setelah hampir putus asa setahun jadi penguntitnya bian.


Kebetulan...2

Kebetulan kedua setelah dulu dihukum bersama dari ribuan calon siswa yang mendaftar saat itu. Kebetulan kedua ini lea manfaatkan buat lebih dekat dengan bian, berusaha menjadi teman sekelas yg gak lagi pdkt. Bian yang lemah di pelajaran sains selalu mendapat bisikan jawaban dari lea tentang pertanyaan yang tiba-tiba dilemparkan guru ketika melihat bian mengantuk. Bian yang selalu mendapat privilege mendapat contekan LKS pertama dari lea. Gak mudah buat lea untuk menutupi perasaan sukanya terhadap bian dihadapan semua teman sekelas. Tapi namanya juga lea ratu manipulative dan persuasive bias menyihir semua teman sekelas dengan berbagai alibi, tapi tidak dengan bian, bian tahu bagaimana perasaan lea buatnya. Setahun berlalu dikelas senior dilewatkan lea bersama bian adalah masa paling indah, teman geng bian sekarang teman lea juga. Memasuki kelas akhir lea dikejutkan dengan kabar bian jadian dengan mita, teman smp lea yang sangat cantik bagai ibu peri, terkenal dikalangan senior dan junior. Terjadi penyangkalan dalam diri lea tentang fakta ini, pada suatu pagi, lea sengaja datang terlambat agar bias dihukum mengumpulkan sampah daun bersama bian yang hari itu juga terlambat. Pohon 4 musim di sekolah kami menjadi saksi bisu kepiluan hati lea. Dengan tetap mengumpulkan sampah daun dibawah pohon itu lea kahirnya memberanikan diri bertanya kepada bian.

“bi….”

“hem..”

“bi..bi…”

“apa…apa…”

“eh bi, tahu gak..?”

“kagak ea”

“eeh dengerin dulu, belum selesai bi lea ngomongnya. Lo tahu gak, nama kamu kalau dalam bahasa Korea artinya hujan”

“hah, koq bisa masak nama segagah dan sekeren Fabian Karim Perdana artinya hujan”

“jiah, baru kali ini lea punya temen yang bilang kalau dirinya gagah dan keren, ngaca donk bi, nilai buat body kamu tuh dibawah rata-rata, Cuma kamu ketolong sama paduan hidung kamu yg lucu dan senyum manismu”

“jadi aku manis ya ea, hehehe”

“bebaslah, asal kamu senang, eh mau tahu gak bagian mana dari nama kamu yang artinya hujan dalam bahasa Korea”

“apa tuh”

“nama panggilan lea buat kamu”

“bi, maksudnya..??”

“iya, bi artinya hujan, nanti kalau kita sudah gak ketemu lagi, lea akan selalu ingat bi pas hujan turun”

“hehehehe” dan mereka pun tertawa bersama dibawah pohon cinta 4 musim

“eh bi jadi beneran kamu jadian sama mita..?”

“hem, iya kenapa gitu”

“heh gak papa, kapan emang, kamu koq gak cerita sih sama lea”

“eh rencananya hari ini bian mau ajak lea ke tempat tukang border nama langganan kita”

“buatttt”

“buat pesen bordiran bat lokasi seragam baru bian”

“sama temenin kepenjahit sekalian yah ea, buat nempelin krek-krek an. Rencananya bian mau border bat lokasi tulisanya Smansa (Smansa=sma n satu) 18 September 2003”

“nah koq, emang kenapa dengan 18 September 2003”

“tanggal jadianku sama mita, hehehehe, mau ya ea temenin bian ntar pulang sekolah”

Bagai diserang ribuan belati menghujam tubuh mungil lea mendengar cerita bian dan melihat betapa antusiasnya bian dengan fakta mita adalah pacarnya

“sorry bi, lea gak bias, ini kan hari sabtu, lea ka nada jadual les fisika sama adit, rian, sama bobi, ingat kan”

“ouh iya bener, kamu gak boleh bolos Cuma buat nemenin bian, ya sudah kamu belajar yang rajin biar jadi insinyur, sama ajarin juga tuh si adit, rian, bobi biar ketularan pinternya kayak kamu”


Sejak saat itu bian dan lea jarang ngobrol berdua, bian lebih sering menghabiskan jam akhir sekolah dengan mita, sedang lea menyibukan diri dengan belajar menghadapi ujian akhir. Ini adalah patah hati pertama lea, masih untung lea tidak menangis di tempat setelah obrolan di pohon cinta 4 musim itu. Bian dan mita adalah pasangan terfavorit di seantero sekolah, pada pesta prom nite kelulusan angkatan bian dan lea, smansa sweetheart dinobatkan menjadi pasangan terfavorit sekaligus menjadi akhir cerita cinta bian dengan mita. Di sebuah parkiran hotel berbintang lima di kota kami tempat prom nite berlangsung, bian diputus cintanya oleh mita yang saat itu dijemput oleh tunangannya, seorang pria dewasa berseragam yang dijodohkan orang tua mita sebelum bian dan mita berpacaran. Lea yang tidak sengaja mendengar di dalam mobil, Cuma bias menahan nafas karena kaget dan menemani bian yang menagis sendiri dengan pilu dipelataran parkir.


to be continued....

0 comments:

Posting Komentar