...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

23 Sep 2011

Action

Meong mau ngutip dari deskripsi sebuah lukisan karya teman baik Meong...Gak nyangka ide nya bagus, pemikirannya brilian, jauh dari keseharian yang selalu kami habiskan bersama. Sukses terus ya buat temanku Ratri Inayatul Basyarah.

Sukses selalu ya teman, Meong senang kalau lihat teman kita bisa sukses, dalam posisi saat ini.

Lukisan ini pernah meong lihat di sebuah galeri di daerah Jakarta Selatan deket tempat nongkrong anak gaul getoh...Lukisan ini entah sudah sold out apa belum, judulnya Action!


Keabadian adalah satu kata sakti yang sangat dihargai di kehidupan ini. Tak jarang manusia melakukan berbagai macam cara untuk mencapai keabadian tersebut. Ingin tampil awet muda ketika usia mulai merambat perlahan tapi pasti, merupakan bentuk keinginan untuk mencapai keabadian tersebut. Orang bahkan rela mengeluarkan uang yang tidak sedikit sebagai imbalan atas keabadian yang mereka peroleh. Tentu saja, normalnya, sesuatu yang diabadikan adalah sesuatu yang positif.
Hal lain yang lebih sederhana dalam pencapaian keabadian adalah melalui alat kecil yang sangat berarti bagi kehidupan manusia. Dengan alat ini manusia dapat menyimpan kenangan statis ke dalam bentuk yang bisa dinikmati setiap saat dan oleh siapa saja. Alat kecil jenius ini bernama kamera atau potret. Kecenderungan manusia, terutama di daerah saya, jika berhadapan dengan kamera selalu ‘pasang tampang’. Sebagian besar pasti memasang tampang senang, lucu, atau bahkan konyol. “Action!” adalah kata password jika sang pemotret akan menekan tombol shutter.
Dan ketika foto tersebut telah dicetak dalam bentuk kertas beraneka ragam ukuran, maka si empunya tampang akan selalu mencari keberadaannya. Kadang mereka tertawa melihat tampangnya sendiri atau tampang teman-temanya di dalam foto, kadang mereka jengkel karena tidak sesuai dengan yang mereka inginkan. Akan tetapi, hampir setiap orang yang ada di dalam foto tersebut pasti bangga untuk menyimpan sebagai kenang-kenangan atau bahkan di pajang di sudut rumah tertentu. Narsis, kata anak-anak muda sekarang menamai perlakuan mereka.
Kejadian tersebut sekilas memang terlihat narsis, akan tetapi jika ditilik lebih dalam, perlakuan mereka adalah simbol kepribadian mereka masing-masing. Mereka yang selalu tampil konyol dalam setiap foto juga menyimbolkan bahwa mereka juga seperti itu jika dalam kehidupan sehari-harinya. Begitu juga dengan mereka yang cenderung ‘tenang’ dan memasang tampang senyum secukupnya, maka mereka dalam kehidupan sehari-hari juga tidak jauh dari perlakuan tersebut.
Secara keseluruhan, kecenderungan manusia gemar mengoleksi atau bahkan memajang foto-foto mereka adalah suatu bentuk kebanggaan atas apa yang pada saat itu telah dicapai mereka secara fisik. Mereka bangga memiliki wajah yang Tuhan ciptakan, mereka bangga atas pakaian yang mereka kenakan atau bahkan mereka bangga akan sekumpulan orang yang ada pada foto tersebut. Kebanggaan inilah yang nantinya akan menumbuhkan rasa percaya diri pada diri masing-masing, terutama dalam hal bersosialisasi. Rasa bangga inilah yang mendorong manusia untuk mengabadikannya, oleh karena itu keabadian adalah satu kata yang sangat penting bagi manusia.




0 comments:

Posting Komentar