...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

14 Mar 2011

Surrender

chi trova un amico, trova un tesoro..

Pagi ini saya terbangun dan merasa malas (seperti biasa). Saya lupa kalau teman kost, yang biasanya pergi bareng-bareng saya ke kantor, hari ini mau ambil cuti haid. Jadinya saya bersiap-siap dengan santainya. (Apa korelasi antara bersantai dengan berangkat bareng teman? Bukannya harusnya kalau bareng tuh jadinya buru-buru karena takut temannya nunggu kelamaan?).

Sambil bersiap-siap, seperti biasa, saya memilih-milih CD untuk didengarkan. Saya aduk-aduk tempat CD berbentuk kepala Kebo warna ungu yang saya beli di Sasuka Ciwalk bersama Si Meong, hingga akhirnya menemukan CD berisi lagu-lagu Float, soundtrack dari film '3 Hari untuk Selamanya' yang dibintangi Nicholas Saputra dan Adinia Wirasti. Sambil siap-siap, sampailah putaran cakram itu ke lagu 'Surrender' lalu terdengar sebuah kalimat yang catchy di dalamnya: chi trova un amico, trova un tesoro.

"Chi trova un amico, trova un tesoro" adalah pepatah italia yang berarti "one who finds a friend finds a treasure." Dia yang menemukan seorang teman, menemukan harta yang paling berharga. Bagus ya? Saking bagusnya, saya pasang jadi status YM saya hari ini. Ada teman yang penasaran, namanya Dwitya Zamora, menanyakan arti dari status saya. Dan saat dijawab dia berteriak di jendela instant messenger "BAGUUUUUUUSS..!"
Yup, Anto! Memang bagus.. :)

Iseng-iseng saya browsing lirik lagu 'Surrender' tadi. Karena selain pepatah italia itu ada kalimat lain yang saya sangat suka. Bunyinya: "to the future we surrender." Hasilnya, dapet deh lirik yang ternyata lebih bagus dari yang saya tangkap dan ikut senandungkan selama ini.

Float
Surrender

Life'll only be crazy as it's always been
Wake up early, stay up late, having debts
Things won't be as easy as it often seems
And yet you want me
This cliché's killing me
Still I need more I need more
This I’ve never thought before

Chi trova un amico, trova un tesoro
We can look for many other foreign lines to make me survive your love
You said "To the future we surrender.
Let's just celebrate today, tomorrow's too far away.
What keeps you waiting to love?
Isn't this what you've been dreaming of?"

Life's to live and love's to love

Sundays will be empty as it's always been
Watching TV, wake up late, playing dead
Mondays won't be easy with no plans and schemes
Now that you’re still here
The silence shouts it clear
You’re still here
The silence shouts it clear

To the future we surrender
Life's to live and love's to love
To the future we surrender
Life's to live and love's to love

To the future we surrender
Life's to live and love's to love
To the future we surrender
Life's to live and love's to love

Dari lirik itu saya bisa membayangkan jalan ceritanya. Jika si vokalis saya namakan Ujang dan karakter teman wanita Ujang saya namakan Neneng, maka jalan ceritanya kira-kira seperti ini:

Ujang adalah seorang pria biasa, yang sehari-hari melakukan aktivitas normal seperti yang dilakukan pria-pria muda lainnya. Bangun pagi dan bekerja, pulang kerja kumpul di kost sama teman lalu begadang bersama, ketar-ketir di akhir bulan karena besar pasak daripada tiang hingga untuk makan pun harus ngutang di warteg. Semua aspek kehidupan yang nampak sederhana dan mudah, sebenarnya tidak semudah itu rasanya ketika dijalani. Walau begitu, Neneng tetap setia ingin bersama Ujang. Sebuah cerita klise menurut Ujang, tapi tetap saja Ujang juga menginginkan bersama Neneng selalu. Walaupun untuk jalan sama Neneng otomatis butuh modal. :P

Neneng bukan cewek matre. Ketika Ujang stres ga punya duit, Neneng bilang bahwa 'Teman adalah harta paling berharga. Bukan uang.' Dengan kata lain, bukan makan steak di restoran mewah yang Neneng inginkan. Melainkan makan nasi bungkus berdua di tempat kost Neneng atau Ujang. Kebersamaannya saja sudah membahagiakan, sederhananya begitu.

Ketika Ujang dan Neneng sudah berjalan jauh, Ujang semakin khawatir dengan masa depan hubungan mereka. Akankah Ujang mampu menjadi provider bagi Neneng? Ujang galau. Tapi Neneng berkata "To the future we surrender. Let's just celebrate today, tomorrow's too far away. What keeps you waiting to love? Isn't this what you've been dreaming of?" (Pada masa depan kita menyerahkan diri. Mari merayakan hari ini, hari esok masih jauh di depan. Kenapa menunggu untuk mencintai? Bukankah ini impian kamu?)

Ketika mereka duduk berdua dalam diam. Ujang melihat Neneng di sebelahnya dan berpikir.
"Dengan saya yang seperti ini, dia masih bertahan di sini. Duduk di sebelah saya."
The silence shouts it clear.

***
Let's surrender to the future.

3 comments:

Franseska Chicha mengatakan...

halo mbak.. saya juga suka lagu ini. tapi baru sekali ini benar-benar memahami liriknya hehehe. Nice post. Life's to live and love's to love :)

Unknown mengatakan...

so sweet like my boyfriend

Unknown mengatakan...

bagus :)
makasih ulasannya

Posting Komentar