...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

10 Mar 2011

Tentang Perubahan

Boleh dong curhat di blog sendiri... *ralat: blog berdua :P

Menulis biasanya menjadi pelarian saya saat bosan. Saat saya tidak bisa menemukan jawaban. Saat saya tidak bisa menemukan diri saya yang dulu menginginkan ini itu, tapi kini duduk diam dan merajuk. Saat kesepian dan butuh teman berbicara namun nihil, lalu bergelut dengan imaji dan monolog di taman bermain saya dalam otak yang sepertinya volumenya tidak lebih besar dari primata lainnya. Tapi beberapa hari terakhir, karena ternyata belum genap sebulan saya tidak menulis, saya tidak menemukan passion itu. Banyak yang ingin saya tulis, sedikit sekali daya. Atau mungkin kepercayaan diri. Mungkin karena sesuatu yang saya tulis, yang seharusnya tidak dibaca oleh "a particular someone" ternyata dibacanya juga. Eh, tapi tidak juga deng! Sah-sah saja membaca, kan prinsipnya "suka-suka." Jadi ya, suka-suka Abang lah. ;)

Ada juga komplain dari partner nge-blog saya si Meong. Gara-gara saya menulis surat cinta pada Abang Sayang yang tidak jelas siapanya, ia jadi dicurigai macam-macam. Maafkan. Yang menulis saya. Kebo, bukan Meong. Lain kali teman, cek label-nya. Label yang tertera di bagian bawah tulisan. :)

Sudah hampir empat minggu saya bekerja dalam ruangan yang sebenarnya sudah tidak asing lagi. Dulu, sebelum lolos tes, saya sering sekali "main" ke ruangan ini hanya untuk "mengganggu" teman saya Chris yang suka saya repotkan dengan kelancangan saya yang tidak segan-segan numpang hidup di rumahnya. Ternyata eh ternyata, ruangan ini lah jodoh saya. Kasihan Chris, selama kuliah harus bertemu dengan saya. Bekerja pun saat ini, bertemunya saya lagi. Istilahnya 4 L: Lu Lagi Lu Lagi! :D

Betah tidak betah saya di ruangan ini bisa dilihat dari awalan paragraf di atas. Alih-alih menggunakan kata "baru empat minggu" saya malah menggunakan kata "sudah hampir empat minggu." Oh, how I love word play. Kata-kata bisa menunjukkan maksud lebih dari makna yang terlontar sebagai ucapan atau terbaca dalam kilasan. Itulah mengapa saya suka menulis.

Serupa dengan apa yang saya alami saat pertama masuk Studio Cilaki 45, saya tidak bisa dikatakan betah. Tapi hidup harus berjalan. Ada teman yang diujung tanduk jika saya bekerja tidak serius. Si penjamin pekerjaan saya, namanya Ray, tidak sengaja mempromosikan saya pada koordinatornya dengan bilang bahwa saya anaknya cerdas, rajin, dan suka belajar. Saya tidak suka diancam dengan teman saya sebagai sanderanya. Walaupun kenyataan sebenarnya tidak sedramatis itu. Maklum penulis. Karena Ray sudah menjamin saya, mau tidak mau saya harus bergiat. Membuktikan bahwa teman saya tidak berbohong, tidak salah perhitungan dengan melibatkan saya dalam pekerjaan. Saya pun jadi semangat. Sekarang, sepertinya saya perlu penyemangat lagi. Perlu ada seekor golden retreiver yang mengejar-ngejar saya seperti 18 tahun yang lalu di Jalan Cilaki. Anjing besar yang memaksa saya berlari melebihi batas kecepatan normal saya.

Tentang perubahan. Ternyata banyak sekali yang berubah dengan teman-teman kuliah saya yang kini sepertinya memang bergerombol di ibu kota. Salah satu teman terdekat saya, yang dulu saya lihat sebagai orang yang phlegmatis dan positif, saat ini berubah menjadi seseorang yang sangat melankolis dan negatif. Saking negatifnya, saya sampai takut ketularan. Beberapa kali saya coba untuk bilang bahwa kami, teman-temannya, terutama saya yang saat ini berada di dekatnya, sangat sayang kepadanya. Mudah-mudahan dia kembali dengan adanya saya disini, bukannya saya yang berubah menjadi negatif karena adanya dia di dekat saya.

Kita berubah. Semua orang berubah. Ternyata kita hanyalah mahluk trendy yang menyesuaikan diri dengan kebutuhan untuk diterima. Karenanya beda lingkungan, sikap kita akan berubah. Daya lenting yang luar biasa besar. Saya juga akan berubah. Seperti apa saya tidak tahu. Terlalu menyeramkan untuk dipikirkan. Tidak dipikirkan pun hal ini adalah sebuah keniscayaan. Semoga saya berubah menjadi lebih baik. Amin.

0 comments:

Posting Komentar