...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

15 Nov 2011

Mr. November

Balada ditinggal kawin.


Sudah November, sebentar lagi Desember. Ya, ya, semua orang tahu itu. Tidak usah disebut-sebut lagi. Tapi apa yang berbeda dari November ini? Tentu tidak sama dengan November tahun lalu. Tidak sama, tapi rasanya serupa.
Jika November lalu saya bersedih karena Ibu saya kena serangan jantung minor hingga harus dirawat di rumah sakit, maka November ini saya harus banyak bersyukur karena kini beliau (mudah-mudahan akan selalu) sehat walafiat.


Jika November lalu saya ingat tidur di kursi penunggu pasien rumah sakit yang keras dan tidak nyaman, saat ini saya bisa tidur di kost saat hari kerja, di rumah saat akhir pekan, bahkan di hotel berbintang saat perjalanan dinas.


Saat menunggui ibu di rumah sakit itu, saya ingat ibu saya bercerita tentang bapaknya (kakek saya) yang sebelum meninggal sakit parah dan dirawat cukup lama. Saat itu yang seringkali menunggui kakek saya adalah pacar ibu saya (yang sekarang adalah bapak saya). Waktu itu saya jadi terbayang siapa kandidat pria baik dan santun yang (suatu saat, mudah-mudahan tidak terjadi lagi) kemungkinan mau menggantikan saya menunggui di rumah sakit. Lalu yang terbayang hanya satu orang: Mr. November.


Cerita silam saya dengan Mr. November akan saya simpan sendiri, tapi satu bagian yang saya akan beri tahu disini: bahwa saya akan selalu berterimakasih kepadanya. Terima kasih untuk ketulusan, kebaikan hati, kesabaran menghadapi saya yang dulu sangat kekanak-kanakan walaupun secara umur saya lebih tua satu bulan, hehe.


Terima kasih juga untuk selalu baik hati walaupun saya dulu "jahat" sama kamu. Kebaikan kamu selama ini, sadar atau tidak, membuat saya berpikir bahwa mungkin saya juga orang baik karena memiliki teman sebaik kamu. Terima kasih juga untuk bait-bait "Hanya Untukku" yang kamu nyanyikan saat saya "mutusin" kamu. Lagunya ga buat saya berubah pikiran saat itu. Lebih dahsyat, lagu itu buat saya tersenyum setiap mendengarnya, mulai saat itu hingga kini. Mungkin hingga nanti, mungkin selamanya. Terima kasih.


Kamerad! Happy wedding...!! Barakallah..


Pernah dengar ungkapan mengenai bedanya cowok (boy) dengan pria (man)...?
Katanya seorang lelaki bisa dikategorikan cuma sebagai seorang cowok ketika dia jalan sama cewek lain untuk bikin cemburu ceweknya sendiri. Sedangkan seorang pria akan jalan sama ceweknya sendiri dan membuat cemburu semua cewek lain yang ngeliatnya.


Well Mr. November, kamu masuk kategori pria. Saat kamu dan Mrs. November berdiri di pelaminan, akan banyak cewek yang berkata dalam hati: "damn she's lucky!"
Mungkin dari banyak cewek itu saya termasuk. Itu juga kalau saya datang ke resepsi kamu. Tapi sepertinya enggak deh. Saya perempuan, maka saya mengerti perempuan. Walaupun menunjukkan muka bahagia, masih ada kemungkinan bahwa Mrs. November akan agak bete kalau saya hadir. Sesama wanita harus tajam empatinya, saling merasakan. Saling menjaga perasaan. Saya doakan saja dari jauh ya. Doakan juga agar saya mendapat seorang pria, bukan sekedar cowok seperti yang saya temui belakangan ini.


PS:
Satu lagi yang sepertinya harus clear, bahwa: Tidak, saya tidak memiliki getaran khusus terhadap Mr. November. Yang ada hanya rasa terima kasih yang amat besar, juga kekaguman. Just in case you want to know. ;-)

0 comments:

Posting Komentar