Sang Primadona

Realita, cinta n rock n roll…seperti judul film ya…ga ada hidup yg mulus-mulus aja seperti jalan tol, kalopun mulus-mulus aja pasti akan terasa membosankan, aQ bersyukur karena masih ada masalah, orang yg sebel ma aQ, semuanya membuatQ eksist…tetap ada….ha…ha..betul gak, coba kalo ga ada orang yang sebel ma Qt, kn kita gak selalu dipikirin ma orang..he..he…

Dalam beberapa hari ni banyak yang terjadi yang membuatQ berfikir kembali…berfikir membuatQ eksist juga..setidaknya gak useless gitu.

Primadona sebuah istilah yang sering digunakan orang yg disematkan pada orang yang memang unggul dalam banyak hal, paling jago di berbagai hal…

Q punya cerita ni tentang Si Primadona ini, kayaknya di setiap lingkunganQ selalu bertemu dengan Si Primadona, di TK, SD, SMP, SMA, Kuliah, bahkan pas masuk dunia kerja. Kenapa setiap jenjang langkah hidupQ selalu bertemu Sang Primadona ya, apa berarti Q ga pernah jadi Sang Primadona…xixixixi…

Sang Primadona yang selalu kujumpai ini beda orang loh, kesamaan dari mereka semua itu ya itu selain expert di banyak hal mereka juga banyak ga disukai orang. Bukannya Qt iri karena mereka serba bisa, bukan..bukan itu, krn yang ngerasa bukan Cuma aQ tapi almost temen-temen disekitar Sang Primadona. Sang Primadona cenderung memiliki naluri untuk show off tapi jatuhnya selalu berlebihan, cari muka sama orang yang berada di tingkat yang berbeda sama Qt, misalnya kalo di sekolah carmuk nya ma guru, di kampus carmuknya ma dosen, di kantor carmuknya ma atasan, manager, direktur dll.

Sebenarnya tanpa mereka show off pun mereka tetep bisa tampil dan dilihat orang koq, alami saja tanpa dibuat-buat, tidak usah sibuk bercerita tentang diri sendiri terlalu banyak, biarlah orang lain menilai dari tingkah laku saja.

Don’t hate me because I’m beautiful, genius, clever

Sebenarnya bukan salah mereka kalo mereka jadi gak disukai oleh teman-teman mereka, yang salah itu ibu mengandung…ha..ha..ha…just kidding, ga ada yang salah atau benar semua tergantung sudut pandang Qt melihat dan menyikapinya. Tapi berdasarkan pengalaman, yang membuat mereka tidak disukai ialah sikap pengkotak-kotakan para orang yang kastanya berada di atas kita (guru, dosen, atasan). Contoh kecil ni, dalam

sebuah keluarga jika ada satu anak yang “paling” diantara anak yang lain akan menjadi sombong, angkuh, merasa di atas angin, merasa paling lah pokoknya, itu semua timbul karena ada sikap ekslusifisme yang ditunjukan orang tua terhadap si anak itu. Coba kalau orang tua menganggap semua anak-anak nya sama, memperlakukan dengan adil, gak ada namanya anak kesayangan, gak ada anak paling pintar, anak paling cantik/ganteng, anak paling rajin, pasti si anak yang memang pintar/rajin/cantik/ganteng itu akan biasa aja gak sombong, gak merasa paling. Boleh lah memuji tapi jangan di depan si anak itu, jangan sering, apa lagi membanding-bandingkan dengan anak lain.

Kecerdasan, kecantikan, ketampanan, semua itu adalah anugrah, tidak salah memang kalau kita cerdas, cantik, tampan, tapi bagaimana cara kita merawat, menggunakan dengan sebaik-baiknya anugrah itu untuk kebahagian orang lain, bukan untuk diri sendiri, sebenarnya hidup adalah memberi sebanyak-banyaknya. Ya to…

Pesan meong sich buat Sang Primadona be nature, low profile, down to earth. Biasa aja lah, semua orang pasti melihatmu koq, kalau orang yang kastanya diatas kita terlalu men-emas-kan kamu berusahalah buat selalu low profile, down to earth. Boleh bangga, senang, tapi disimpan buat sendiri aja ya….

Salam hangat selalu from meonk…aw…