...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

2 Mei 2012

Sesuatu yang Saya Baca tentang Laki-laki

Kutipan-kutipan yang akhirnya membawa ke sedikit pemahaman.
Bukan dari "Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps." Terus terang, saya belum kelar baca buku itu. 

Then wear the gold hat, if that will move her;
If you can bounce high, bounce for her too,
Till she cry "Lover, gold-hatted, high-bouncing lover,
I must have you!" 
(Thomas Parke d'Invilliers dikutip dari novel The Great Gatsby oleh F. Scott Fitzgerald)

Dari kutipan itu saya jadi sedikit mengerti bahwa kadang lelaki itu perlu mencari pembuktian diri dulu sebelum menghadapi wanita yang disukainya. Agak bego kalau menurut saya mah, toh perempuan kalau sudah suka ga menuntut banyak. Tapi ya, perempuan juga agak bego dengan 'kebiasaannya' bertahan walaupun sudah disakiti lelaki. Kayak Meriam Bellina yang bilang kalau dia masih sayang sama Hotman Paris walau udah dibilang "perempuan-ga-bener" dan di-KDRT-in. *contoh yang nggak banget* :-p

Satu lagi sahabat saya yang kebetulan cowok. Suatu hari dia pernah gopoh-gopoh nyamperin saya dan bilang: "Gue besok mau ke Semarang. Mau nembak mantan gue. Gue mau balikan."
Mantannya ini, adalah satu-satunya perempuan yang pernah disetujui oleh alm. mamanya dulu ketika beliau masih ada (saat itu mereka masih pacaran). Entah kenapa (dan saya pun ga minat mengorek lebih dalam, kecuali kalau emang diceritain) mereka putus juga. Dugaan saya berdasarkan cerita putus-putus yang saya gabungkan sendiri: mereka putus karena gengsi, si perempuan lebih dulu berkarier sebagai arsitek top sebelum si kawan lulus kuliah. Teman-teman si perempuan ini kemudian men-cap kawan saya sebagai liabilities, beban tanggungan bukannya tempat bersandar sebagai lelaki, sederhananya sebagai pacar dia adalah beban. Bubar jalan lah mereka.
Sekarang, setelah kawan saya berkarir juga, cukup sukses, dan memiliki saving berupa beberapa keping logam mulia batangan di bank, peristiwa "penembakan kembali si mantan" yang dia rencanakan, ternyata tidak terjadi, tidak jadi. Dia bilang alasannya: karena satu dan lain hal (kembali saya tidak berminat mengorek lebih dalam).

Suatu ketika, saya tanya: "Lu ga kangen sama mantan lu itu?" Dia bilang: "Kangen." Saya tanya lagi: "Kalau kangen, kenapa ga ditemuin aja?" Jawaban si kawan: "Kalau gue ketemu, gue bisa jatuh sayang lagi sama dia. Gue ga mau jatuh sayang lebih dalam dari yang sekarang."

Dasar bego.

Tidak kah pernah terpikir bahwa mantannya itu kemungkinan besar punya rasa sayang yang sama besarnya. Kemungkinan bahwa dia juga mengharapkan untuk balikan.

Bego bego bego!

Ah, saya juga sama begonya. Haha.

Sesama bego, ga boleh saling bego-bego-in lah ya. Toh ke-bego-an ini punya dua sisi: sisi bego dan sisi romantis. Two side of a coin.
*apasih*

Lelaki dimiliki wanita, tapi dia memiliki semua.
Dia harus pergi, tapi juga harus pulang,
karena ada yang dikasihi dan mengasihi.
Ya,
lelaki memang harus pergi,
tapi juga harus pulang.

(puisi Heri H. Haris, dikutip dari Balada Si Roy nomor 10 oleh Gola Gong)

Kutipan yang kedua, ga perlu banyak penjelasan lah ya.
Karena sebenarnya, saya juga sedang menunggu kamu pulang. Tunggu yang ternyata berbatas waktu.

2 comments:

Tiech mengatakan...

pas tadi lagi mandi, aku teringat, udah lama ya blog ini tidak di update. kan aku pembaca setia. dan dalam mandi itu sy berpikir, ah ntar mau nanya kebomeong ah, kok ga update blog lagi. hahaha. eh, pas buka dashboard, ternyata ada tulisan baru.
kenapa kalo berhubungan dengan lope lope, orang jadi bego yah. btw, saya mauh ijin copy kutipan puisinya ya mba kebo. hatur nuhun. :)

Si Kebo mengatakan...

Mangga Neng Tiha, silakan di-copy :)

Posting Komentar