...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

2 Jun 2010

somewhat unusual the way of love

Still try to be better person, yes, itulah proyek besar meong, meong gak akan membuat rencana besar untuk menjadi orang yang lebih baik setiap harinya. Meong hanya memulainya dari hal-hal kecil saja. Lakukanlah sebaik mungkin semua hal kecil yang ada dihadapanmu, suata saat akan muncul hal besar yang sudah lama kau nanti. Meong percaya kata-kata itu, meong selalu memegang prinsip ini. Dimulai dari hal seperti menepati janji, meong mau menepati janji meong buat menceritakan tentang my little sister, and how she taken possession of my heart, beside she always be after one’s own heart of my mom.

Oke mulai dari mana ya cerita nya…ehm..let me see, ok I’ll try from she was born. Nama adek meong itu Ebon, Ebon lahir sebagai anak keenam dari bapak dan ibu meong (banyak ya anak bapak ibu meong), juga merupakan bungsu di keluarga meong. (dalam hati meong, yah gagal deh jadi anak bungsu). Selisih usia meong dengan Ebon kurang lebih 3 tahun. Meong tidak merasa terancam dengan hadirnya Ebon, seperti pada umumnya perasaan anak yang nyaris menjadi bungsu. Meong justru senang dengan lahirnya Ebon, meong jadi punya teman bermain boneka, walaupun semua kakak meong juga perempuan, namun karena jarak usia meong dengan kakak-kakak meong terlalu jauh (6 tahun dengan kakak diatas meong, 7, 9, dan 11 tahun dengan kakak ketiga, kedua, dan pertama meong). Bisa dibilang meong sayang sama Ebon, saking sayangnya kalau ada orang yang main ke rumah untuk melihat Ebon bayi, meong selalu membawa sapu untuk mengusir mereka, meong tidak begitu menyukai orang-orang yang ingin melihat ebon, hanya sekedar ingin melihat bahkan mencubit pipi ebon. Meong tau enggak enaknya pipi dicubit, meong kecil punya pipi yang chubby yang merupakan sasaran cubitan orang karena saking gemasnya dengan meong, jadi meong enggak mau Ebon bayi merasa enggak nyaman dengan cubitan pipi itu. Times goes on Meong dan Ebon sudah tumbuh menjadi anak kecil yang lucu, kita selalu bersama, bermain bersama, mandi bersama, tidur bersama, dimarahin ortu bersama, dll. Walaupun jarak usia kita lumayan jauh tapi orang tua kita memperlakukan kami sama, diberi tugas rumah yang sama, kalau satu dibelikan boneka yang satu pun juga dibelikan, dengan model yang sama hanya berbeda warna saja, begitu pun juga dengan baju, tas sekolah, sepatu, bando dll. Bagus sich maksudnya tapi itu semua membuat kami tampak seperti anak kembar, walaupun secara fisik kita berbeda. Pernah suatu ketika saat kami mulai tumbuh dalam masa pra remaja, saat itu Meong diberi kebebasan dalam menentukan model baju yang ingin dibeli, tanpa disadari Ebon juga memilih model baju yang serupa. Mulai saat itu Meong jadi sebel sama Ebon (biasa lah anak-anak pra remaja dengan hormon yang tidak stabil selalu saja gampang tersinggung, mudah marah, bĂȘte aja bawaannya) karena menyamai baju meong, soalnya baju itu kelihatan imut dipakai ebon (ya iyalah saat itu meong lagi pra remaja dengan hormone yang gak stabil menimbulkan jerawat dimana-mana, bau badan yang gak terkontrol, muka kusam, rambut suka sering lepek, pokoknya gak bangetz, disbanding Ebon yang saat itu masih anak-anak dengan wajah mulus putih, badan wangi baby talck).

Cerita berlanjut hingga meong kelas 3 SMP, yang tentu saja saat menentukan bimbingan belajar menghadapi ujian dan persiapan meraih nila terbaik demi bisa masuk ke SMA favorit (sebenarnya SMA favorit ortu Meong, masuk SMP favorit ini juga bukan kemauan Meong, tapi apalah daya meong hanya bisa menuruti kemauan ortu, kapan lagi Meong bisa membahagiakan mereka dengan selalu menuruti kemauan mereka selama meong sanggup). Akhirnya Meong telah menentukan tempat bimbingan belajar, saat itu Ebon berada di kelas 6 SD (SD yang sama dengan meong, begitu pula TK), yang juga sedang persiapan menghadapi ujian dan persiapan masuk SMP favorit. Ebon gak mau kalah, Ebon juga mengajukan usulan buat ikut bimbingan belajar, jadilah Ebon ikut dalam bimbingan belajar yang sama dengan Meong, dengan alasan Ebon masih kecil, belum bisa menentukan bimbel sendiri dan tidak pernah pergi jauh sendiri, jadilah dia ikut Meong ke bimbel yang sama, kelas yang berbeda tentunya. Akhirnya meong lulus dan masuk SMA favorit ortu Meong, dan Ebon masuk SMP yang sama dengan Meong. Semua yang meong pilih dalam hidup meong selalu diikuti sama Ebon. Oh ya lupa mau bilang sekedar informasi model rambut meong saat SD selalu sama dengan Ebon. Pas SMP Meong memutuskan menkeriting rambut, tapi tidak diikuti sama Ebon, wkwkwk, mungkin dia sadar rambut keriting gantung gak cocok buat Ebon yang saat itu berambut pendek, tubuhnya juga sudah mulai gempal, dan rambut keriting sangat tidak cocok dengan anak kelas 4 SD, yes akhirnya Ebon gak bisa meniru Meong. Saat kelas 3 SMA seperti dejavu saja, lagi-lagi Ebon copy cat Meong, ambil guru privat yang sama, masuk SMA yang sama, ekstra kurikuler yang samaaaaaaaaaa. Sempat pas Meong lagi kesel bangetz sama kelakuan copy cat Ebon sampai nangis trus tanpa sadar Meong ngomel ke semua orang rumah kalau Ebon udah nyuri sekolah meong, guru meong, dan permainan di sekolah meong.

Udah ni ya masa SMA dah terlewati, Meong kuliah Ebon SMA, pas Ebon lulus lanjut menetukan jurusan buat kuliah, surprised by Ebon choice. Lagi-lagi Ebon memilih jurusan yang nyerempet ma Ebon. Tapi seat itu Meong udah masa bodoh ma Ebon yang terus-terusan ngekor ma Meong. Tapi akhirnya Ebon ga jadi masuk ke jurusan yang dia pilih. Semakin hari pemikiran meong yang masih kanak-kanak berevolusi menjadi sedikit lebih dewasa, mampu melihat dari sisi lain, juga dengan seringnya Meong brainstorming sama temen, akhirnya Meong mendapati kesimpulan bahwa hampir seluruh hidup Ebon dia selalu admired me. Kata beberapa temanQ yang juga mengenal Ebon, Ebon itu melihat aku sosok yang mungkin didambakan Ebon dimasa yang akan dating. Kasarnya Ebon pengen kayak Meong nanti pas dia umur Meong saat ini. Meong yang antara percaya gak percaya masih selalu berpikir tentang hal seperti itu. Pernah ni suatu saat Meong nge-tes, pokoknya situasinya saat itu Ebon lagi remaja yang sangat susah diatur dan dinasehati. Tapi pas Meong coba ngobrol ma Ebon dengan Meong’s way ya tentunya, Ebon tetep bersikap skeptic, stubborn, trus semua perkataan Meong selalu dimentahkan, tapi anehnya setelah itu Ebon melakukan apa yang Meong katakan. Sejak saat itu Meong bertekad bahwa Meong harus bisa jadi second layer dalam melurukan Ebon. Meong sadar betul bahwa pola didik yang diterapkan orang tua Meong udah gak sesuai lagi buat anak jaman sekarang macam Ebon. Dan Meong juga tahu umur orang tua Meong udah gak muda lagi, pasti suatu saat kita akan terpisah juga (terpisah dengan orang tua).

Satu lagi Meong mau bercerita tentang betapa sayangnya ibu Meong sama Ebon. Setiap kali Meong dan Ebon bertengkar selalu saja ibu membela Ebon. Sampai-sampai pas ibu dirawat di rumah sakit, trus Ebon merengek minta dibelikan HP versi terkini, kita pun melotot dan menolak mentah-mentah. Ya iyalah siapa yang gak kesel, kita lagi nabung buat biaya rumah sakit dan obat ibu yang bisa dibilang ga murah, eh Ebon minta dibelikan HP. Tapi ibu masih membela Ebon dengan merelakan satu jatah albuminnya untuk ditukar dengan HP buat Ebon. Sekedar informasi ibu harus di infus satu botol albumin setiap harinya, satu botol infus albumin saat itu seharga dengan HP tercanggih keluaran LG. Lucunya sebelum akhirnya ibu merelakan satu botol infusnya itu Ebon menyogok ibu dengan selalu menemaninya dirumah sakit everyday. Entah apa yang Ebon katakana untuk meyakinkan ibu agar bapal mau membelikan Hp buat Ebon. Gak biasanya Ebon mau menemani ibu dirumah sakit, tapi terlepas dari itu Meong yakin bukan kata-kata Ebon yang meyakinkan ibu untuk bisa meyakinkan bapak supaya membelikan Ebon HP, tapi karena rasa sayangnya yang amat sangat terhadap Ebon. Terlebas dari sikap Ebon yang gak mau nurut sama ibu, selalu adu mulut dengan ibu, berebut chanel tv dengan ibu, dan masih banyak hal yang menunjukan ketidakcocokan diantara keduanya. Tapi Meong sadar itulah cara mereka berdua menunjukan rasa sayang antara mereka berdua. Aneh tapi itulah kenyataannya. Satu hari dirumah sakit yang membuat ibu kangen rumah adalah pertengkaran kecil dengan Ebon. Mungkin hal itu juga yang dirasakan Ebon, apalagi sekarang gak ada ibu, Ebon pasti sangat merindukan saat-saat itu. Kita semua pasti memiliki cara yang berbeda dalam mencintai seseorang. Segila dan seaneh apapun caranya tapi itulah cinta, bukan bentuknya yang dinilai, tapi rasa dari cinta itu.

For my beloved Mom, I love u so..ada dan tiada dirimu kau akan selalu ada di hatiku, hati kami, orang-orang yang mecintai dan menyayangimu…

For my little sister,…jaga diri baik-baik ya, jaga kesehatan juga, still on the track ya, yang terpenting doa selalu, minta yang terbaik ya sama Allah…

0 comments:

Posting Komentar