"Ya Allah Ya Tuhanku..Engkau Yang Maha Agung Lagi Maha Kuasa.. Aku mohon ketetapan melalui Ilmu PengetahuanMu berdasarkan ketetapanMu dan kurniaanMu Yang Paling Agung.. Hanya Engkau Yang Maha Kuasa yang berlindung di bawah naungan Arasy Mu paling Agung.. Hanya Engkau Yang Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui apa-apa..Dan hanya Engkau yang mengetahui perkara-perkara tersembunyi.. Ya Allah Ya Tuhan ku jika melalui ilmu pengetahuanMu dia telah Kau ciptakan untukku. Baik untuk diriku, agamaku, keluargaku dan kehidupanku kini dan akan datang maka tetapkanlah dia untukku, dekatkan dia denganku, permudahkan dia bagiku, berkatilah dia untukku...Ya Allah Ya Tuhan ku jika melalui ilmu pengetahuanMu dia tidak elok untuk diriku, agamaku, keluargaku dan kehidupanku kini dan akan datang maka jauhkan dia dariku dan jauhkan aku dari dia serta hapuskan segala ingatanku terhadap dia...Ya Rahman Ya Rahim Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang berikan aku jodoh yang terbaik yang datang dari kurniaanMu paling agung.. Berikan aku kebaikan dan berikan aku redha dan pasrah dengan segala ketentuanMu Ya Allah..Amin..."
23 Jul 2012
17 Jul 2012
Cerita tentang seseorang teman who is crazy like me
Mendadak beberapa hari ini saya menjadi rindu dengan beberapa orang yang telah jauh dari saya. Merasa diberkahi anugrah atas teman-teman yang saya miliki sekarang meningatkan kembali akan saya kepada orang-orang yang telah jauh dari saya, Tuhan pasti sangat saying sekali sama saya, kehilangan 2 orang Tuhan memberikan setengah lusin pengganti buat menemani saya sekarang, thanks to Mama Achi (@nafatihah) mas-ku (@unogomez82) abang Begeng (@Hkal), om Bear (@Dwitya) adek tengil (@ndathea), tante margo (@punyayani) last but not least teman pertama saya di cilaki my sibling ririn (@ringo1910). Di kehidupan saya sebelumnya mungkin saya berjasa menyelamatkan dunia kali ya sehingga dianugrahkan harta yang tak ternilai seperti kalian. Sekarang saya mau sedikit bercerita tentang seseorang yang entah kenapa akhir-akhir ini saya rindu sama remark nya.
Gemini Blood type B
23 Mei 1986 terlahir sebagai anak bungsu di keluarganya di sebuah kota kerajaan di Jawa Tengah. Lahir dibawah pengaruh bintang Gemini dengan golongan darah B, hmm seperti tutup ketemu botol sepertinya kita waktu itu. Tinggi, kurus, hidungnya betet, keriting, komentarku pertama kali bertemu adalah “ni cowok mukanya kayak tweety” hahhaha. Di ospek jurusan kita sekelompok, kemana-mana bareng, motor Jupiter Z biru selalu jadi tebenganku kemanapun. Kita menjadi dekat karena memiliki berbagai kecocokan walaupun kamu tak jarang menjadikanku bulan-bulanan bercandaan but I don’t hate it, karena saya juga tak jarang pula berhasil membuat kamu malu dengan balasan candaku. Kamu seperti cowok pada umumnya seperti lagunya Samson yang tak lelah mengejar wanita. Setiap pdkt kamu selalu minta bahan gombalan sama saya, dan entah kenapa celetukan saya yang kadang berasal dari lagu-lagu gak popular itu menjadi bahan sms gombalanmu itu menjadi senjata ampuh bagi gadis-gadis incaranmu. Yang paling saya ingat adalah lirik lagu KCI and Jojo All my life yang tanpa saya jadikan balasan sms ke kamu malam-malam dalam keadaan setengah sadar itu berhasil membuat kamu jadian ma cewek incaranmu itu, jackpot, hahhaha. Oh man how I miss your presence right now, saya butuh pendapat kamu yang sarkas sekarang tentang pria-pria dalam hidupku sekarang.
Surprise Bday Event
Tradisi memberi surprise ulang tahun pun kudapat dari kamu. Pada hari ulang tahunmu itu kamu dengan pasrah diseret dan di ikat di tengah pohon di kampus Cuma buat diguyur kuah soto bekas dari bu kantin kita, di timpuk telur dan tepung, plus dicoret-coret mukanya pake spidol oleh kita, saking parahnya penindasan kita terhadap kamu, kita sempat jadi headline bahan tulisan dosen tentang esensi perayaan ulang tahun. Tapi untuk menjadi bijaksana di hari tua nanti, bukankah kita perlu menjadi konyol di masa muda, setuju ya Pak Fadjar Hari, terimakasih karena sampai sekarang masih rajin mengirim milis kepada saya.
Our Last Companionship
Time goes fly ndi…terakhir saya bertemu kamu adalah suatu siang di BPS Kota Semarang di jalan Pahlawan. Sebelumnya tanggal 13 Desember 2007 kamu datang kerumahku memberi tepukan di bahuku buat selalu semangat. Tidak banyak kata waktu itu, tapi cukup buatku merasa lebih kuat. Sebenarnya waktu terakhir kita bertemu itu Januari 2008 namun saya menganggap itu bukan pertemuan karena ketika itu saya menangis sehingga membuyarkan mataku, saya tahu kamu juga tidak terlalu jelas melihat saya waktu itu di ruang ICU RS St Elizabeth, tapi saya yakin kamu bisa merasakan kehadiran saya kan teman.
Tekadku untuk agar bisa donor darah sekarang itu ya ada campurnya juga sama kamu ndi, waktu itu saya ingin sekali untuk bisa ikut mendonorkan darah saya buat kamu, karena diantara gerombolan kita Cuma kamu dan saya saja yang bergolongan darah B. Kamu orang yang baik ndi, jadi gak dalam waktu sehari terkumpul beberapa kantung darah dari teman dan kerabat kita. Karena kamu orang baik pula ndi, Tuhan mengambil kamu lebih cepat dari kita.
Ndi..gimana kabar kamu sekarang, di Surga ketemu ma Ibuku gak, kamu masih ingat wajah ibuku kan ndi. I miss you my friend.
Teringat ketika mau sholat tapi celana kamu sobek di bagian lutut setelah jatuh dari motor, waktu itu tidak ada sarung di kamar kostan teman cewek kita, saya yang waktu itu nyeletuk agar kamu sholat pakai bawahan mukena aja, eh beneran kamu pake bawahan mukena, hahhahaha, but you still have style, rok yang feminine itu kamu sulap jadi macho, sampai sekrang cerita itu tetap saya ceritakan sama teman-teman saya sekrang.
Obrolan antara dua orang gila kamu dan aku, begitulah kata teman-teman ketika kita mulai meracau. Yang masih jelas dalam ingatan saya adalah ketika kita mengerjakan tugas mentranslate buku berbahasa Ingris setebal novel Harry Potter tapi kali ini cerita bukunya tentang metode analisis perencanaan. Waktu itu saya mengerjakan sambil terus mengumpat, “seandainya saja dulu kita dijajah Inggris lebih lama daripada Belanda, mungkin sekarang kita gak perlu jumpalitan ngerjain tugas ini, bahasa Inggris sepertinya jadi bahasa gaul kita yah” lalu kamu berkata dengan santai “Lo mau pakai baju dari karung Goni (karung pembungkus gandum), ya mending merdeka lah li daripada dijajah, namanya penjajah itu sama aja, mau Inggris kek, Belanda kek, Jepang kek, smua sama saja, bikin sengsara” hahahahaha suka tertawa sendiri ketika ingat dialog kita itu.
Senang rasanya mengenal kamu ndi, walaupun singkat sekali pertemuan kita di dunia ini, tapi kamu member pengaruh banyak terhadap diriku sekarang ini, thank you for being born dan berbagi kegilaan denganku.
Oh ya ndi, saya mau bercerita sedikit, sekarang saya diberi pengganti kamu sama Tuhan, sepertinya kamu terbagi menjadi beberapa orang yang sekarang menemani saya, itu temen-temen yang saya sebut di awal posting ini hehehe. Some say hay some say bye, isn’t.
credit picture from facebook anak anak kampus, thanks udah upload, kuambil yang pas aku pakai krudung xixi curang ya.
credit picture from facebook anak anak kampus, thanks udah upload, kuambil yang pas aku pakai krudung xixi curang ya.
Diantara orang-orang ini udah keliatan yang mana Andi itu..yang paling gila, ekstreem and out of the box LOL
29 Jun 2012
Tentang Ini, Itu, dan Hal-hal Random Lainnya (1)
Belakangan ini pengin banget nulis, tapi saya keburu insyaf: tahu kalau sekalinya nulis saya akan susah berhenti.
Nulis buat saya seperti terapi. Saat bete, kesal, bad mood, malas, atau apalah, begitu menuliskannya akan lebih plong rasanya. Masalahnya, di sisi lain, saat mulai nulis saya akan overexcited. Otak seperti ga bisa berhenti beraktivitas. Jari-jari ga bisa berhenti mijit-mijit keyboard. Setelah selesai nulis pun, mata akan berkali-kali membaca, mengecek ada typo atau enggak, kalimatnya enak didengar (dibaca) atau enggak. Sounds like a freak? Well, hey! Maybe I am a freak after all.
Masalah datang ketika saya harus menjaga kondisi badan tetap fit ditengah pekerjaan yang intensitasnya tinggi dan cenderung meningkat. Ketika saya pulang malam ke kost, lalu besoknya harus berangkat pagi untuk bekerja, menulis malam-malam akan membuat saya begadang sampai besoknya lemas (walaupun senang). *Senang tapi lemas, lemas tapi senang. Hihi. Kedengerannya agak gimana gitu ya?* :-P
Bagaimanapun, untuk kerjaan saya yang sekarang, lemas itu tidak diperkenankan. Harus terus segar bugar aman nyaman produktif berkelanjutan (*halah). Implikasinya, ya menahan diri untuk tidak menulis. Akhirnya, banyak hal-hal random yang mampet di kepala saya dan meronta-ronta untuk dikeluarkan dalam bentuk tulisan. *oke, yang ini lebay! :))
Hidup memang cuma numpang lewat. Selama numpang lewat itu, kita menclak menclok di beberapa tempat. Meninggalkan teman-teman lama yang dulu sama-sama lagi menclok di suatu tempat yang sama, lalu bertemu dengan teman-teman baru saat menclok di tempat lainnya. Selama periode numpang lewat itu, kita menemukan hanya sedikit orang yang walaupun kita sudah ga menclok di tempat yang sama, orang itu akan tetap kita ingat. Merekalah teman lekat, bukan sekedar teman tahu kenal.
Entah kenapa, di setiap kali saya menclok, pasti ada satu atau beberapa teman lekat yang berkromosom XY alias laki-laki yang ujung-ujungnya menghasilkan gosip dengan pertanyaan utama: "Rin, lu pacaran ya sama dia?"
Hal yang beginian seharusnya sudah lumrah buat saya. Toh bukan yang pertama kali. Tapi akhir-akhir ini, saya jadi rada mikir: apa gara-gara banyak teman lekat laki-laki jadinya saya jomblo terus? Jangan-jangan orang-orang nyangka saya udah punya pacar makanya ga ada yang deketin.
Pikiran yang begini juga didukung oleh beberapa asumsi teman-teman saya lainnya ketika saya minta dikenalin atau dicomblangin sama teman mereka yang cowok single available. Seringkali, terjadi percakapan kayak gini nih misalnya:
R: "Bo! Cariin gue cowok sih. Kenalin sama temen lu kek."
Teman: "Ah, elu. Kayak yang sepi aja. Bukannya cowok lu banyak?"
R: -_____-" *beuh
atau
Teman 1: "Rin, ada yang nyariin tuh."
R: "Oh. Oke. Thanks ya, tar lagi gue turun deh."
Teman 2: "Pasti cowok yaaaaa?"
Teman 1: "Iya ih. Temen lu kok cowok semua?"
R: -_____-" *beuh. Emang sih cowok. But not necessarily someone special.
atau
Teman: "Rin. Ga pulang ke Bandung?"
R: "Enggak."
Teman: "Aaah. Kencan ya? Weekend ini giliran sama si A atau si B?"
R: -_____-" *beuh. Pada hakikatnya saya akan jalan sama siapa aja yang available kalau sedang ingin.
Sampai suatu saat, saya yang sudah luar biasa jengah bilang sama teman saya yang kebetulan dekat dan berjenis laki-laki.
R: "Kita kayaknya ga usah sering-sering jalan bareng deh! Pasaran gue rusak gara-gara jalan sama elu mulu. Tar sangkanya kita pacaran lagi. Tar cowok-cowok pada ga mau deketin gue."
Teman: (sambil ngakak ga karuan) "Ya elah Rin! Takut amat. Cowok tuh kalo udah suka, ya suka aja. Dia ga bakalan mikir 'mundur ah, dia udah punya cowok' dan semacamnya. Kalau emang suka, pasti dia cari tahu sendiri. Dan kalaupun udah punya cowok, kenapa emangnya? Baru pacaran, belum tunangan. Yang udah tunangan aja dihajar! Yah, kecuali kalau udah kawin sih ya. Kudu dikontrol. Jadinya udah, lu tenang aja!"
R: -_____-" *beuh. Gitu ya?
Pendapat ini diperkuat sama obrolan dengan salah satu teman lagi yang berjenis perempuan.
R: "Eh say, lu pernah mikirin ga? Kenapa cewek-cewek cantik, baik, pinter macam si X, si Y, si Z itu masih jomblo aja? Apa mungkin cowok-cowok pada jiper ya? Apa mereka terintimidasi dengan cewek yang pinter, cantik, mapan macam itu?"
Teman: "Ah. Enggak juga. Cowok mah kalau udah suka, ya suka aja. Ga akan peduli cewek itu mau pinter kek, tajir kek, apa kek. Suka mah suka aja, titik."
R: -_____- *Hmm~
Kayak di film 'Gone With The Wind' (*ebuset, jadul amat! Hahaha), walaupun Scarlet O'Hara adalah cewek idaman pria, cantik nan centil, dan suka flirting sama banyak cowok, Rhett Buttler dengan gigih tetap memperjuangkan Scarlet. Katanya, "saya tahu suatu saat kamu akan jadi istri saya, bagaimana pun caranya." (*aiiiih, mati! Hahaha).
Jadi, cowok mah kalau udah suka, ya suka aja. Mereka ga akan peduli kamu udah punya pacar atau belum, kamu pinter apa enggak, kamu lebih mapan atau enggak. Suka ya suka.
Makanya, ketika dulu (*akhirnya) ada seorang cowok yang saya sangat suka, dan dia masih ragu untuk bilang suka sama saya, terlebih dengan bilang "Aku ga yakin sama kamu. Aku juga ga yakin sama dia" lebih baik saya lepas saja, tunggu sampai dia clear dengan perasaannya sendiri. Suka ya suka, enggak ya enggak. Saya ga perlu sesuatu yang abu-abu. Saya ga mau ngerasa sendirian bahkan ketika kami sedang berdua. Walaupun sedih, bete, kadang-kadang galau, tapi akan lebih sedih ketika kita merasa sendirian saat kita bersama seseorang dibanding merasa sendirian saat kita benar-benar sedang sendiri.
Saya juga ingat kata-kata Bapak saya dulu, waktu saya masih unyu-unyu dan agak matre:
R: "Buat apa sih cinta, yang penting kan kemapanan? Cinta kan ga bisa dimakan?
Bapak: "Cinta itu modal. Dengan cinta kita jadi berani. Dengan cinta kita punya daya untuk bekerja. Dengan kerja, kita bisa makan."
Nah! Simpulkan sendiri.
Wah, tulisannya udah panjang aja ya? Sisa outline di bawah bersambung ke bagian 2 aja ya? Mudah-mudahan ga lupa. :-p
Nulis buat saya seperti terapi. Saat bete, kesal, bad mood, malas, atau apalah, begitu menuliskannya akan lebih plong rasanya. Masalahnya, di sisi lain, saat mulai nulis saya akan overexcited. Otak seperti ga bisa berhenti beraktivitas. Jari-jari ga bisa berhenti mijit-mijit keyboard. Setelah selesai nulis pun, mata akan berkali-kali membaca, mengecek ada typo atau enggak, kalimatnya enak didengar (dibaca) atau enggak. Sounds like a freak? Well, hey! Maybe I am a freak after all.
Masalah datang ketika saya harus menjaga kondisi badan tetap fit ditengah pekerjaan yang intensitasnya tinggi dan cenderung meningkat. Ketika saya pulang malam ke kost, lalu besoknya harus berangkat pagi untuk bekerja, menulis malam-malam akan membuat saya begadang sampai besoknya lemas (walaupun senang). *Senang tapi lemas, lemas tapi senang. Hihi. Kedengerannya agak gimana gitu ya?* :-P
Bagaimanapun, untuk kerjaan saya yang sekarang, lemas itu tidak diperkenankan. Harus terus segar bugar aman nyaman produktif berkelanjutan (*halah). Implikasinya, ya menahan diri untuk tidak menulis. Akhirnya, banyak hal-hal random yang mampet di kepala saya dan meronta-ronta untuk dikeluarkan dalam bentuk tulisan. *oke, yang ini lebay! :))
1. Tentang teman lelaki: kalau beneran suka, dia ga akan peduli!
Hidup memang cuma numpang lewat. Selama numpang lewat itu, kita menclak menclok di beberapa tempat. Meninggalkan teman-teman lama yang dulu sama-sama lagi menclok di suatu tempat yang sama, lalu bertemu dengan teman-teman baru saat menclok di tempat lainnya. Selama periode numpang lewat itu, kita menemukan hanya sedikit orang yang walaupun kita sudah ga menclok di tempat yang sama, orang itu akan tetap kita ingat. Merekalah teman lekat, bukan sekedar teman tahu kenal.
Entah kenapa, di setiap kali saya menclok, pasti ada satu atau beberapa teman lekat yang berkromosom XY alias laki-laki yang ujung-ujungnya menghasilkan gosip dengan pertanyaan utama: "Rin, lu pacaran ya sama dia?"
Hal yang beginian seharusnya sudah lumrah buat saya. Toh bukan yang pertama kali. Tapi akhir-akhir ini, saya jadi rada mikir: apa gara-gara banyak teman lekat laki-laki jadinya saya jomblo terus? Jangan-jangan orang-orang nyangka saya udah punya pacar makanya ga ada yang deketin.
Pikiran yang begini juga didukung oleh beberapa asumsi teman-teman saya lainnya ketika saya minta dikenalin atau dicomblangin sama teman mereka yang cowok single available. Seringkali, terjadi percakapan kayak gini nih misalnya:
R: "Bo! Cariin gue cowok sih. Kenalin sama temen lu kek."
Teman: "Ah, elu. Kayak yang sepi aja. Bukannya cowok lu banyak?"
R: -_____-" *beuh
atau
Teman 1: "Rin, ada yang nyariin tuh."
R: "Oh. Oke. Thanks ya, tar lagi gue turun deh."
Teman 2: "Pasti cowok yaaaaa?"
Teman 1: "Iya ih. Temen lu kok cowok semua?"
R: -_____-" *beuh. Emang sih cowok. But not necessarily someone special.
atau
Teman: "Rin. Ga pulang ke Bandung?"
R: "Enggak."
Teman: "Aaah. Kencan ya? Weekend ini giliran sama si A atau si B?"
R: -_____-" *beuh. Pada hakikatnya saya akan jalan sama siapa aja yang available kalau sedang ingin.
Sampai suatu saat, saya yang sudah luar biasa jengah bilang sama teman saya yang kebetulan dekat dan berjenis laki-laki.
R: "Kita kayaknya ga usah sering-sering jalan bareng deh! Pasaran gue rusak gara-gara jalan sama elu mulu. Tar sangkanya kita pacaran lagi. Tar cowok-cowok pada ga mau deketin gue."
Teman: (sambil ngakak ga karuan) "Ya elah Rin! Takut amat. Cowok tuh kalo udah suka, ya suka aja. Dia ga bakalan mikir 'mundur ah, dia udah punya cowok' dan semacamnya. Kalau emang suka, pasti dia cari tahu sendiri. Dan kalaupun udah punya cowok, kenapa emangnya? Baru pacaran, belum tunangan. Yang udah tunangan aja dihajar! Yah, kecuali kalau udah kawin sih ya. Kudu dikontrol. Jadinya udah, lu tenang aja!"
R: -_____-" *beuh. Gitu ya?
Pendapat ini diperkuat sama obrolan dengan salah satu teman lagi yang berjenis perempuan.
R: "Eh say, lu pernah mikirin ga? Kenapa cewek-cewek cantik, baik, pinter macam si X, si Y, si Z itu masih jomblo aja? Apa mungkin cowok-cowok pada jiper ya? Apa mereka terintimidasi dengan cewek yang pinter, cantik, mapan macam itu?"
Teman: "Ah. Enggak juga. Cowok mah kalau udah suka, ya suka aja. Ga akan peduli cewek itu mau pinter kek, tajir kek, apa kek. Suka mah suka aja, titik."
R: -_____- *Hmm~
Kayak di film 'Gone With The Wind' (*ebuset, jadul amat! Hahaha), walaupun Scarlet O'Hara adalah cewek idaman pria, cantik nan centil, dan suka flirting sama banyak cowok, Rhett Buttler dengan gigih tetap memperjuangkan Scarlet. Katanya, "saya tahu suatu saat kamu akan jadi istri saya, bagaimana pun caranya." (*aiiiih, mati! Hahaha).
Jadi, cowok mah kalau udah suka, ya suka aja. Mereka ga akan peduli kamu udah punya pacar atau belum, kamu pinter apa enggak, kamu lebih mapan atau enggak. Suka ya suka.
Makanya, ketika dulu (*akhirnya) ada seorang cowok yang saya sangat suka, dan dia masih ragu untuk bilang suka sama saya, terlebih dengan bilang "Aku ga yakin sama kamu. Aku juga ga yakin sama dia" lebih baik saya lepas saja, tunggu sampai dia clear dengan perasaannya sendiri. Suka ya suka, enggak ya enggak. Saya ga perlu sesuatu yang abu-abu. Saya ga mau ngerasa sendirian bahkan ketika kami sedang berdua. Walaupun sedih, bete, kadang-kadang galau, tapi akan lebih sedih ketika kita merasa sendirian saat kita bersama seseorang dibanding merasa sendirian saat kita benar-benar sedang sendiri.
Saya juga ingat kata-kata Bapak saya dulu, waktu saya masih unyu-unyu dan agak matre:
R: "Buat apa sih cinta, yang penting kan kemapanan? Cinta kan ga bisa dimakan?
Bapak: "Cinta itu modal. Dengan cinta kita jadi berani. Dengan cinta kita punya daya untuk bekerja. Dengan kerja, kita bisa makan."
Nah! Simpulkan sendiri.
Wah, tulisannya udah panjang aja ya? Sisa outline di bawah bersambung ke bagian 2 aja ya? Mudah-mudahan ga lupa. :-p
2. Tentang kerjaan yang ga habis-habis
3. Tentang perubahan: bahwa manusia 'dikutuk' untuk bebas
4. Tentang "kamu sudah 26, single, berpenghasilan cukup, dan karenanya harus mulai merencanakan keuangan."
27 Jun 2012
(Lagi-lagi) #Soalcinta
Tahukah kamu
bahwa lebih mudah mengatakan perasaan kamu dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung?
Tapi tahukah kamu bahwa hal tersebut akan lebih bernilai saat kamu mengatakannya dihadapan orang tersebut?
Although LOVE is not a noun to be defined, but a verb to be acted upon, tapi Cinta tidaklah masuk untuk tinggal di hatimu. Cinta bukanlah cinta sampai kau mengeluarkannya.
19 Jun 2012
7 Jun 2012
Dalam Doa
Saya percaya, di saat yang sama dengan saat saya shalat, di saat yang sama dengan saat saya berdoa, jodoh saya juga sedang berdoa. Doa kami senada dan tidak ada habisnya, “Ya Allah, pertemukanlah kami dengan pasangan hidup yang baik.”
***
Selama hidup, banyak banget kita kecewa saat menaruh harapan atau meminta bantuan sama seseorang. Sampai akhirnya, suatu saat, saya juga lupa kapan persisnya, saya berprinsip bahwa saya hanya akan meminta pada yang sudah pasti bisa memberi pertolongan.
Salah satunya, seperti yang saya kutip dari kuntawiaji di atas.
Redaksi doa-nya memang ga persis sama. Toh doa adalah curhatan pribadi yang rahasia dari saya kepada satu-satunya Penolong saya. Dia yang menyayangi saya, bahkan lebih dari kasih sayang ibu kandung saya kepada saya.
Saya percaya.
:)
Just Sometimes
Sometimes, it's not a b*tch that I want to slap hard. It's those guys who act just like b*tches.
Untung neneng punya nama tengah 'Sabarwati Budiluhur Amalberkah RezekiLancarJayaSentosa.' Tapi kadang, kalau udah sampai limit banget dari mencoba sabar dan senyum, ada kalanya pengen meledak aja.
Man! Just mind your own f*ckin business will ya?! Jangan bawa-bawa gue kalau hidup lu terlalu santai. Get a life!
***
Setelah sumpah serapah, kemudian neneng istigfar dan bertobat.
Ambil wudhu.
Ga lucu banget gue posting yang beginian setelah posting puisi Sapardi yang luar biasa indah ya.
Well, what do you expect huh?
Shit happens, and they don't ask permission when they come.
Istigfar lagi.
Baca Qur'an.
Ga lucu banget gue posting yang beginian setelah posting puisi Sapardi yang luar biasa indah ya.
Well, what do you expect huh?
Shit happens, and they don't ask permission when they come.
Istigfar lagi.
Baca Qur'an.
Langganan:
Postingan (Atom)