...

I am strong, because I am weak...
I am beautiful, because I know my flaws...
I am a lover, because I have been afraid...
I am wise, because I have been foolish...
And I can laugh, because I’ve known sadness...
Feeds RSS
Feeds RSS

31 Mei 2012

Hari Tanpa Temba(k)au

31 Mei itu katanya hari tanpa tembakau sedunia.

Hmm. Hari tanpa tembak-kau ya? 
Kalau gitu, gimana kalau tembak-aku aja? 

;) 
#eeaaaa

28 Mei 2012

(b)alasan


Cinta mah urusan perasaan, Kakak, bukan urusan pemikiran, jadinya ya itulah, lebih butuh balasan, daripada alasan :)

dikutip dari @pidibaiq
dan tidak perlu penjelasan lebih lanjut

Mi Ahn Hae Ya Ha Neun Guh Ni - As One


Are you sorry? Am I suppose to be sorry for falling in love with you
I know my love is making it difficult for you
If you understand me then you'll know why I can't forget you yet

Please forgive me for crying just a little longer
You said it wasn't, I can't so I try to cover my eyes but you're still here
Even though there may be a lot of pain if we're together

I'll still be happy
Even though both my ears weren't covered you always told me
If I don't have to erase anything then I want to really love you this time
You said it wasn't, I can't so I try to cover my eyes but you're still here
Even though there may be a lot of pain if we're together

I'll still be happy
You said it wasn't, I can't so I try to cover my eyes but you're still here
Even though there may be a lot of pain if we're together

I'll still be happy

27 Mei 2012

Memori

memori yang menyenangkan selalu ingin diingat

Tapi jika menghambat dalam menjalin hubungan baru atau malah menjebak dalam suatu pengharapan yang tidak jelas, 

sebaiknya jangan terlalu diingat-ingat kali ya. Hidup harus terus maju ke depan, jangan malah mundur ataupun diam di tempat lil.

Let run...

23 Mei 2012

Flash Mob yang Keren

Kemarin blogwalking. Klik sana sini lalu ketemu tumblr-nya temannya teman saya. Hihi. Di sana saya temukan sebuah embeded video yang katanya bikin doski berkaca-kaca. Karena penasaran, saya ikut-ikutan tonton itu video. Dan akhirnya, sodara-sodara ...

Bukan cuma berkaca-kaca. 

Saya nangis sesenggukan. 

Merinding. 

Sungguh.



21 Mei 2012

Mapan

Camkan ini hai pria-pria! (*lho? kok pria?)


mencari pasangan hidup yang sudah mapan bisa berarti menghindari nikmatnya berjuang bersama.


Maksud saya: 
Ada lho (banyak), perempuan yang bersedia berjuang bersama. Saya salah satunya.
Jiyaaaah! Ahahaha.
#kode

quotes taken from @hurufkecil

My Face When It Is ...

Kontrol itu muka! 

10 Mei 2012

Mencintai Itu



mencintai selalu punya alasan. kadang sederhana. kadang rumit. kadang kamu takut mengatakannya. kadang kamu tidak tahu apa.

dikutip dari @hurufkecil
#okesip
setuju.

7 Mei 2012

Malaikat Juga Tahu

Pagi-pagi nunggu yang belom siap ngantor, enaknya browsing youtube, eh nemu salah satu klip favorit, selain karena lirik nya yang ok khas mbak Dee didukung sama plot music video yang not ordinary i think, trus trus modelnya mukanya mirip ma OB di kantor dengan akting TOP bang Lukman Sardi (sanjungan buat OB kita, tapi pukulan buat bang Lukman sepertinya, hahah) dan Mita kalau gak salah dulu pernah jadi finalis VJ MTV...keren lah pokoknya, membuat mood enak aja...


Meong mau share clip, lyrics, plus link buat mengunduh alias download lagunya ya..so enjoy your day...

Malaikat Juga Tahu by Dee

Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku juga
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati

Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri

Meski seringkali kau malah asyik sendiri
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Hampamu tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri
Cintaku yang sejati

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Kau selalu meminta terus kutemani
Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti
Relakan ku pergi
Karna tak sanggup sendiri

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu Aku kan jadi juaranya


-with love always meong-

The Travelling Girl

Kutipan dari kicauan seorang teman.


Date a girl who travels. Make her feel safe, warm, and secure. Make her believe that no matter where she goes, and however long she's gone you'll always be there for her, 
the one that she can call home.
(from solitary wanderer)


Manis banget ya? 
Saya tahu ada versi lengkapnya dari kutipan ini. Teman saya juga ngasih link-nya. Tapi, itulah twitter, cepat berlalu. Kicauan akan cepat tergeser kicauan lain yang lebih baru. Lalu kicauan lama pun hilang, terlupakan.
Karena itu saya suka twitter. Hehe. 
Seperti melepas balon ke udara.

2 Mei 2012

Sesuatu yang Saya Baca tentang Laki-laki

Kutipan-kutipan yang akhirnya membawa ke sedikit pemahaman.
Bukan dari "Why Men Don't Listen and Women Can't Read Maps." Terus terang, saya belum kelar baca buku itu. 

Then wear the gold hat, if that will move her;
If you can bounce high, bounce for her too,
Till she cry "Lover, gold-hatted, high-bouncing lover,
I must have you!" 
(Thomas Parke d'Invilliers dikutip dari novel The Great Gatsby oleh F. Scott Fitzgerald)

Dari kutipan itu saya jadi sedikit mengerti bahwa kadang lelaki itu perlu mencari pembuktian diri dulu sebelum menghadapi wanita yang disukainya. Agak bego kalau menurut saya mah, toh perempuan kalau sudah suka ga menuntut banyak. Tapi ya, perempuan juga agak bego dengan 'kebiasaannya' bertahan walaupun sudah disakiti lelaki. Kayak Meriam Bellina yang bilang kalau dia masih sayang sama Hotman Paris walau udah dibilang "perempuan-ga-bener" dan di-KDRT-in. *contoh yang nggak banget* :-p

Satu lagi sahabat saya yang kebetulan cowok. Suatu hari dia pernah gopoh-gopoh nyamperin saya dan bilang: "Gue besok mau ke Semarang. Mau nembak mantan gue. Gue mau balikan."
Mantannya ini, adalah satu-satunya perempuan yang pernah disetujui oleh alm. mamanya dulu ketika beliau masih ada (saat itu mereka masih pacaran). Entah kenapa (dan saya pun ga minat mengorek lebih dalam, kecuali kalau emang diceritain) mereka putus juga. Dugaan saya berdasarkan cerita putus-putus yang saya gabungkan sendiri: mereka putus karena gengsi, si perempuan lebih dulu berkarier sebagai arsitek top sebelum si kawan lulus kuliah. Teman-teman si perempuan ini kemudian men-cap kawan saya sebagai liabilities, beban tanggungan bukannya tempat bersandar sebagai lelaki, sederhananya sebagai pacar dia adalah beban. Bubar jalan lah mereka.
Sekarang, setelah kawan saya berkarir juga, cukup sukses, dan memiliki saving berupa beberapa keping logam mulia batangan di bank, peristiwa "penembakan kembali si mantan" yang dia rencanakan, ternyata tidak terjadi, tidak jadi. Dia bilang alasannya: karena satu dan lain hal (kembali saya tidak berminat mengorek lebih dalam).

Suatu ketika, saya tanya: "Lu ga kangen sama mantan lu itu?" Dia bilang: "Kangen." Saya tanya lagi: "Kalau kangen, kenapa ga ditemuin aja?" Jawaban si kawan: "Kalau gue ketemu, gue bisa jatuh sayang lagi sama dia. Gue ga mau jatuh sayang lebih dalam dari yang sekarang."

Dasar bego.

Tidak kah pernah terpikir bahwa mantannya itu kemungkinan besar punya rasa sayang yang sama besarnya. Kemungkinan bahwa dia juga mengharapkan untuk balikan.

Bego bego bego!

Ah, saya juga sama begonya. Haha.

Sesama bego, ga boleh saling bego-bego-in lah ya. Toh ke-bego-an ini punya dua sisi: sisi bego dan sisi romantis. Two side of a coin.
*apasih*

Lelaki dimiliki wanita, tapi dia memiliki semua.
Dia harus pergi, tapi juga harus pulang,
karena ada yang dikasihi dan mengasihi.
Ya,
lelaki memang harus pergi,
tapi juga harus pulang.

(puisi Heri H. Haris, dikutip dari Balada Si Roy nomor 10 oleh Gola Gong)

Kutipan yang kedua, ga perlu banyak penjelasan lah ya.
Karena sebenarnya, saya juga sedang menunggu kamu pulang. Tunggu yang ternyata berbatas waktu.

Kabar Saya? Baik-baik Saja.

Ga nanya ya? Haha. Biarin! :-p

Udah lama banget blog ini ga diisi ya? Hei Meong, kemana aja? Gimana, kabar baik?

Sebenernya (lagi-lagi) saya bingung juga mau nulis apa. Tapi rasanya ga adil kalau saya hanya fokus sama blog saya yang satu lagi (walaupun di WP saya juga ga begitu produktif sih). Alasan klise, sulit me-manage waktu. Seolah-olah saya benar sibuk saja ya? Haha.

Okelah, cerita random saja ya.

Jum'at yang lalu, salah seorang sahabat kita meng-sms saya. Dia minta pendapat tentang pekerjaannya: mau terus atau pindah. Akhirnya kami bertelepon, hitung-hitung menunggu ban bus travel yang saya tumpangi diganti karena mendadak gembos di tengah perjalanan.

Dari suaranya di telepon, saya bisa merasakan betapa Si Kawan ini sedang mellow. Katanya, pekerjaan yang sekarang melelahkan: memaksa bangun pagi-pagi sekali, untuk bekerja hingga larut sekali. Saya tahu betul bahwa dia bukan orang yang cengeng: jika hanya pekerjaan yang menumpuk, dia tidak akan gentar. Dia salah satu laki-laki paling kuat yang pernah saya temui dalam hidup saya: kuat secara fisik, secara kepribadian, juga prinsip. Masalahnya kini adalah: motivasi. Dia seolah kehilangan alasan untuk bergiat bangun pagi dan bekerja. Ini juga yang kami pernah diskusikan dulu, sesuatu yang membedakan pandangan kami. Berbeda pandangan dalam persahabatan baik bukan? Perbedaan itu indah. Persahabatan yang sesungguhnya juga toh tidak pernah menuntut kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang seragam.

Tentang obrolan kami, tentang pendapat saya terhadap pertanyaan Si Kawan sepertinya tidak usah diceritakan disini. Bukan rahasia, tapi kurang relevan. Toh pendapat hanya pendapat, hanya salah satu pertimbangan, sudut pandang lain yang bisa diberikan oleh seseorang karena tidak berada dalam situasi yang sama, karena terkadang ketika kita sedang dirundung masalah, sekeliling kita seolah ramai, padat, sulit melihat jernih. Karena itu kita meminta pertolongan sahabat, untuk melihat dari luar kita. Tentang keputusan yang nantinya diambil, murni pilihan dan tanggung jawab pribadi.

Kemudian dia bertanya tentang kabar kawan-kawan yang lain. Kabar kamu juga Meong. Masihkah bekerja di tempat yang sama? Ada cerita apa? Bagaimana tentang rencana-rencana yang kita bagi dulu? Saya katakan, jujur, saya juga tidak tahu. Cuma sebatas tahu kalau kamu masih bekerja di tempat kita semua pertama bertemu dulu.

Saya jadi teringat tentang obrolan kami tentang kapasitas pertemanan. Betapa ketika sudah beranjak maju dan hidup masing-masing, di tempat yang berbeda, aktivitas yang beda juga, satu-satunya yang sama dari kita adalah masa lalu. Seolah hilang topik pembicaraan. Beberapa kali berniat menyalakan YM kalau sedang senggang, tapi batal karena ga tau juga mau ngobrol apa. Haha. Akhirnya saya kalau senggang malah baca majalah online atau novel, kalau lagi insyaf baca buku planning. Haha.

Kalau memaksakan online YM, ada kemungkinan bahwa pada akhirnya saya akan bertanya tentang kelanjutan rencana kamu ke depan yang malah membuat beban baru, atau bertanya tentang gebetan kamu yang ga jelas yang malah bikin galau. Haha. Dua-duanya betul-betul saya hindari. Mau ngobrol tentang K-Pop, saya tidak terlalu mengikuti sekarang ini. Kalau bercerita tentang film? saya juga tidak terlalu mengikuti. Tentang musik? selera kita sedikit beda. Buku? itu pun tidak sama. We did grow apart, didn't we?

Well it's okay, it's a part of growing up. Ya kan?
Meong, mari bercerita-cerita lagi.